Tari-tarian Sakral: Menghargai Kekayaan Budaya Nusantara

Tari-tarian Sakral: Menghargai Kekayaan Budaya Nusantara

-pixabay-

EMORANDUM - Indonesia, negara yang kaya akan keberagaman budaya, memiliki khazanah tari daerah yang tak terhitung jumlahnya. Tak hanya sebagai hiburan, tari daerah juga memiliki fungsi ritual dan spiritual yang kental.

BACA JUGA:Asal Usul Tarian Gandrung Banyuwangi 

Tari-tarian yang termasuk kategori ini disebut tari sakral. Lebih dari sekadar gerakan indah, tari sakral mengandung nilai-nilai luhur dan kepercayaan masyarakat setempat. Mari simak artikel ini untuk mengenal lebih jauh tentang tari sakral Nusantara dan upaya untuk tetap melestarikannya.

 BACA JUGA:Mengenal Ragam Tarian Tradisional Indonesia yang Memukau

Makna dan Fungsi Tari Sakral

BACA JUGA:Murid SD Hang Tuah 8 Surabaya Bawakan Tarian Penyambutan Tamu Agung di Memorandum Umrah Holiday Expo 2024 

Tari sakral umumnya ditampilkan dalam upacara adat atau ritual keagamaan. Beberapa fungsi dan makna yang terkandung di dalamnya, yaitu:

BACA JUGA:Usai Potong 17 Tumpeng, Hadrah dan Tarian Sufi Iringi Pendaftaran Bacaleg PPP Gresik 

1. Sebagai persembahan kepada Tuhan atau roh leluhur

Gerakan dan musik pengiring tari sakral dipercaya sebagai sarana untuk menyampaikan doa dan permohonan kepada Yang Maha Kuasa atau para leluhur.

BACA JUGA:Tarian Tradisional Warnai Kegiatan Mugeb Achivment SD Muhammadiyah 1 

2. Tolak bala dan mendatangkan kebaikan

Tari sakral tertentu diyakini sebagai upaya untuk menolak bala bencana, memohon hasil panen yang melimpah, atau mendatangkan keselamatan bagi masyarakat.

BACA JUGA:Tarian Kuas dalam Kanvas Pelukis Jombang di HPN 2022 

3. Sebagai media pengobatan

Beberapa tari sakral memiliki fungsi pengobatan tradisional. Gerakan tertentu dipercaya dapat menyembuhkan penyakit atau gangguan kesehatan.

 

4. Ungkapan rasa syukur

Tari sakral juga bisa menjadi wujud syukur masyarakat atas hasil panen yang melimpah atau peristiwa baik lainnya.

 

Contoh Tari Sakral di Indonesia

Indonesia memiliki berbagai macam tari sakral yang tersebar di berbagai daerah. Beberapa contohnya:

 

1. Reog Ponorogo (Jawa Timur)

Reog menampilkan atraksi berupa kepala singa barong yang berat dipikul oleh para penari. Tari ini dipercaya sebagai tolak bala dan mendatangkan panen yang subur.

 

2. Tari Sanghyang (Bali)

Tari Sanghyang biasanya dibawakan oleh seorang pria yang menari dalam keadaan trance. Tari ini bertujuan untuk menolak penyakit dan menjaga keselamatan desa.

 

3. Tari Bedhaya Ketawang (Jawa Tengah)

Tari Bedhaya Ketawang merupakan tarian sakral khusus kraton yang biasanya dipentaskan pada upacara penobatan raja. Konon, tarian ini memiliki kekuatan magis dan hanya boleh ditarikan oleh para virgin (gadis).

 

4. Tari Pendet (Bali)

Tari Pendet biasanya dibawakan sebagai pembuka upacara keagamaan di Bali. Tarian ini memiliki makna sebagai ucapan selamat datang kepada para dewa dan penolak bala.

 

Upaya Pelestarian Tari Sakral

Di era modern, keberadaan tari sakral menghadapi tantangan. Kurangnya minat generasi muda dan pergeseran nilai-nilai budaya menjadi ancaman kelestariannya. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk tetap melestarikan tari sakral:

 

1. Dokumentasi dan penelitian

Pemerintah dan lembaga terkait perlu mendokumentasikan dan meneliti tari sakral secara berkelanjutan. Hal ini penting untuk menjaga keaslian dan makna yang terkandung di dalamnya.

 

2. Pementasan dan edukasi

Masyarakat perlu diberikan kesempatan untuk menyaksikan pementasan tari sakral. Selain itu, edukasi tentang makna dan fungsi tari sakral perlu dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah atau kegiatan di sanggar seni.

 

3. Pengembangan dan inovasi

Pengembangan tari sakral dapat dilakukan tanpa menghilangkan nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya. Misalnya, dengan mengemas pementasan tari sakral secara lebih menarik atau menyelenggarakan festival tari daerah.

 

4. Pelibatan generasi muda

Mencetak regenerasi penari dan pelatih tari sakral sangat penting. Para pemuda perlu dilibatkan dalam proses pembelajaran dan pelatihan tari sakral.

 

Tari sakral merupakan warisan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya. Tari ini tak hanya indah secara estetika, tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual dan kepercayaan masyarakat.

 

Dengan berbagai upaya pelestarian, kita bisa memastikan bahwa tari sakral tetap lestari dan terus ditampilkan sebagai kekayaan budaya Nusantara. (*)

Sumber: