Ini Pengakuan Bandit Ditembak Reskrim Polsek Sukolilo: Utang Judi Online

Ini Pengakuan Bandit Ditembak Reskrim Polsek Sukolilo: Utang Judi Online

Bahrul Ulum menunjukkan lengan kanannya yang ditembak polisi. -Oskario Udayana-

SURABAYA, MEMORANDUM - Bahrul Ulum, tersangka yang ditembak polisi mengaku terpaksa mencuri motor karena buat bayar utang judi online.

BACA JUGA:Beraksi di HUT Ke-78 Bhayangkara, 2 Bandit di Surabaya Ditembak 

Jika berhasil mencuri motor, uang hasil penjualan akan dipakai bayar utang ke temannya.

BACA JUGA:Kesaksian Kakak Ipar Gus Muhdlor Berbelit-belit, Hakim Ingatkan Ancaman Hukuman 

"Saya punya utang uang judi slot ke teman," terang Bahrul.

BACA JUGA:Kapolres AKBP Mario Gagas Program Birukan Bojonegoro yang Efektif Turunkan Kriminalitas 

Bahrul mengaku, tidak tahu bila diajak mencuri motor oleh Muafi. Dia awalnya tidak punya uang kemudian dipasang di status WhatsApp-nya. "Status WA saya dibaca oleh Muafi. Lalu saya disuruh ke rumahnya kalau mau uang," ungkap dia.

BACA JUGA:Sidang Pemotongan Insentif BPPD Sidoarjo, Jaksa Hadirkan Kakak Ipar Gus Muhdlor 

Sampai rumah Muafi, lalu diajak ke Surabaya. Kemudian mencari sasaran di ruko Medokan Ayu. Dia disuruh menunggu di atas motor, sedangkan Muafi mencuri motor yang diparkir di depan kafe. 

BACA JUGA:HUT Ke-72 Perumda BPR Bank Lumajang, Catat Peningkatan Laba 270 Persen di Tahun 2023 

Tiba-tiba, Muafi datang sambil mendorong motor Scoopy. Lalu Bahrul disuruh mendorong melewati Jalan MERR hingga Jalan Kenjeran.

BACA JUGA:Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal di Balai Kota Surabaya, 330 Pasangan Diresmikan Pernikahannya 

"Sampai SPBU saya ditangkap polisi naik mobil putih," jelas Bahrul.

BACA JUGA:Diajak Makan Bersama, Istri Dilempar Piring 

Bahrul mengaku, hendak membawa motor ke rumah Muafi di Jalan Tambak Laban sebelum dijual ke penadah ke Bangkalan "Saya tidak pernah ikut jual motor, yang jual Muafi," beber dia.

BACA JUGA:Resepsi Akbar Isbat Nikah Massal di Balai Kota Surabaya, 330 Pasangan Diresmikan Pernikahannya 

Bahrul berterus terang, bahwa Muafi merupakan kakak kelasnya sewaktu duduk di bangku SMP di Madura. Dan dia masih sering ketemu. 

Sementara itu, Mahtuh (25), pemilik motor yang tinggal di Perumahan IKIP, mengaku tidak mengetahui apabila Scoopy S 6072 CM digondol dua bandit.

BACA JUGA:Aksi Bantengan, Warnai Peringatan HUT Ke-78 Bhayangkara di Kota Malang  

Korban mengaku, dia datang ke kantornya di Jalan Medokan Ayu,  Rungkut sekitar pukul 23.45 WIB. Saat itu ia berniat mengedit foto yang akan digunakan sebagai promosi kantornya.

BACA JUGA:HUT Ke-78 Bhayangkara, Polres Kediri Siap Menghadapi Tantangan ke Depan dan Berinovasi 

Kemudian memarkir motornya di depan ruko tanpa dikunci setir. "Saya tadi niatnya mau memindah file foto dan mengedit sebentar lalu pulang,” kata Maftuh.

BACA JUGA:HUT Ke-78 Bhayangkara, Surabaya Berkomitmen Ciptakan Lingkungan Aman dan Kondusif

Ketika asyik memindah file dan mengedit foto, tiba-tiba kantornya diketuk oleh anggota Polsek Sukolilo. Ia pun kaget ketika ditanya apakah motornya hilang. Ketika ia melihat parkiran, ia baru menyadari motornya hilang.

BACA JUGA:Polres Lumajang Beri Penghargaan TNI dan Masyarakat Berprestasi dalam HUT Ke-78 Bhayangkara

“Tidak sampai 1 jam. Saya belum selesai memindah foto terus diketuk polisi itu dan dikasih tahu kalau motor saya hilang,” jelas Maftuh.

BACA JUGA:HUT Ke-78 Bhayangkara, Dua Pejabat Polda Jatim Naik Pangkat 

Maftuh pun lantas memeriksa motor yang diamankan petugas. Setelah memastikan Honda Scoopy itu miliknya, kemudian membuat laporan ke di Polsek Sukolilo dan dimintai keterangan.

“Saya berterimakasih kepada anggota Polsek Sukolilo yan menemukan motor saya. Alhamdulillah masih menjadi rejeki saya,” ucap Maftuh.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dua bandit tersungkur karena menyerang polisi saat akan ditangkap di depan makam Rangkah di Jalan Kenjeran, Surabaya, Senin 1 Juli 2024 sekitar pukul 01.00 WIB. Penangkapan ini merupakan menjadi kado Polri di HUT ke-78 Bhayangkara.

Identitas kedua bandit apes itu, Muafi (21), eksekutor asal Desa Konang, Bangkalan, Madura. Dia ditembak kaki kirinya karena memukul wajah petugas.

Kemudian Bahrul Ulum (20), berperan sebagai joki asal Desa Bandung, Konang, Bangkalan, Madura. Pemuda bujangan tersebut ditembak petugas di lengan kanannya karena menabrak petugas.

Usai mendapatkan perawatan medis di Rumah Sakit (RS) Haji Surabaya, kedua tersangka digiring ke Mapolsek Sukolilo. (*)

Sumber: