umrah expo

Freddy Minta Pendidik Waspadai Bullying hingga Judi Online di Siswa Bojonegoro

Freddy Minta Pendidik Waspadai Bullying hingga Judi Online di Siswa Bojonegoro

Anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Timur Freddy ketika reses di Bojonegoro.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Anggota Fraksi Golkar DPRD Jawa Timur Freddy mengingatkan bahaya bullying, narkoba, dan judi online di hadapan siswa-siswi saat menggelar reses di SMK Muhammadiyah 1 Sumberejo Bojonegoro, Rabu 19 November 2025.

Freddy menegaskan bahwa ancaman bullying, penyalahgunaan narkotika, serta maraknya judi online telah mengganggu tatanan sosial masyarakat.


Mini Kidi--

“Korbannya sudah banyak dan butuh perhatian pemerintah. Negara harus hadir,” ujarnya seusai kegiatan reses.

Freddy yang berasal dari dapil Bojonegoro–Tuban mengaku khawatir, jika tidak ada penanganan sejak dini, jumlah korban dari generasi muda akan terus meningkat.

BACA JUGA:Komisi E DPRD Jatim Minta Peningkatan Kualitas SDM Posyandu

Ia menjelaskan, praktik perjudian di masyarakat tak kunjung tuntas dan justru meningkat seiring perkembangan teknologi. Sebagian besar pelakunya berasal dari kelompok ekonomi menengah ke bawah.

Indonesia bahkan tercatat sebagai negara dengan pengguna judi online tertinggi, mencapai sekitar 4 juta pemain, meliputi orang dewasa hingga anak-anak.

Terkait bullying, Freddy menyampaikan bahwa tindakan tersebut kerap memakan korban hingga memengaruhi kondisi psikologis siswa.

BACA JUGA:Ketua Komisi C DPRD Jatim Realisasikan Program yang Dibutuhkan Masyarakat

“Aksi bullying ini merugikan korban hingga mempengaruhi psikisnya. Fenomena bullying menyebabkan pelaku bertindak semena-mena,” tandasnya.

Ia juga menegaskan bahwa bullying bertentangan dengan UUD 1945 Pasal 28B Ayat (2) yang menyatakan setiap anak berhak tumbuh, berkembang, dan mendapat perlindungan dari kekerasan maupun diskriminasi.

Terkait usulan hibah, Freddy menyatakan dukungannya terhadap bantuan untuk pendidikan selama sesuai prosedur.

BACA JUGA:DPRD Jatim Perjuangkan Guru Ngaji dan Marbot Masjid

“Selama itu konsen untuk pendidikan dan semua persyaratan ada, ya itu tadi usulan. Semua amanah. Pokoke ojo aneh-aneh,” tegasnya.

Ia berharap bantuan yang diterima sekolah dapat dikelola transparan sesuai aturan.

“Setelah diterima hibah nanti ada tim verifikasi dari provinsi. Yang penting laporan disampaikan. Kalau tim menilai layak, otomatis laporan pertanggungjawaban diterima. Tapi kalau ada temuan, ya penerima yang bertanggung jawab,” jelas Freddy.(day)

Sumber:

Berita Terkait