Pendukung Kotak Kosong Desak KPU Sediakan Empat Kursi di Debat Pilwali Surabaya
Ketua Korwil MAKI Jatim Heru Satriyo.-Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Gelombang dukungan terhadap kotak kosong terus mengemuka. Puluhan warga yang tergabung dalam Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur menggelar audiensi di kantor KPU Surabaya, Selasa 1 Oktober 2024. Mereka secara tegas menyatakan dukungan terhadap kotak kosong dalam Pilkada Surabaya 2024.
BACA JUGA:Deklarasi Coblos Kotak Kosong, MAKI Jatim: Perlawanan terhadap Matinya Demokrasi
Dalam pertemuan dengan KPU Surabaya, MAKI Jatim meminta agar disediakan empat kursi dalam debat calon kepala daerah. Menurut Ketua MAKI Jatim, Heru Satriyo, usulan sebanyak empat kursi untuk debat Pilwali tersebut bertujuan untuk memantau dan mengawal suara sah yang memilih kotak kosong. Bahkan pendukung kotak kosong juga akan membentuk tim pemantau Pemilu.
BACA JUGA:Pascaputusan MK Soal Cakada, Pakar Politik Unesa: Selamat Tinggal Bumbung Kosong dan Cakada Boneka
"Karena C-Hasil akan jadi dasar gugatan ke MK, sehingga kita akan membentuk pemantau Pemilu (antara) 1-2 hari ini, sifatnya independen. Jadi saat kampanye kotak kosong, independennya dicopot dulu, ini jadi dasar kalau suara kotak kosong tercecer ke mana-mana," kata Heru, usai audiensi di Kantor KPU Surabaya, Selasa 1 Oktober 2024.
BACA JUGA:Maki Jatim Juga Laporkan Mafia Gedang ke Polda Jatim
Untuk mendongkrak dukungan terhadap coblos kotak kosong, Heru mengatakan akan melakukan kampanye dengan sosialisasi dan semacam kampanye akbar menghadirkan massa.
"Kami lebih melakukan sosialisasi ke kampung-kampung menyampaikan formasi spesimen seperti ini dan boleh dicoblos dua-duanya. Ada 1-2 kali kampanye mengundang masyarakat banyak, tapi yang pasti sosialisasi gencar ke masyarakat lebih utama," paparnya.
Hal ini juga dilakukan, kata dia, mendasari langkahnya demi mencegah kenaikan jumlah paslon tunggal di Pilkada.
"Ini jadi kewajiban kami mencegah ini jangan sampai ada lagi calon tunggal. Demokrasi harus ada pilihan. Monopoli itu kita tidak bisa terima. Ini bentuk oligarki poltik, kegagalan parpol mencetak kaderisasi di tengah banpol mengalir terus. Akhirnya merapat ke hanya satu calon," tuturnyanya.
Sementara itu Ketua KPU Kota Surabaya Soeprayitno menjelaskan, dalam audiensi kali ini, MAKI Jawa Timur tak hanya menyusulkan kursi pasangan calon (paslon) tunggal, tapi ada dua kursi representasi kotak kosong dalam debat Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.
BACA JUGA:Debat Publik, KPU Kabupaten Kediri Hadirkan Paslon Tunggal dan 5 Panelis
"Hingga hari ini petunjuk teknis mengenai pelaksanaan debat belum ada, namun kami akan sampaikan ke pimpinan kami secara berjenjang mengenai masukan MAKI Jatim, mungkinkah saat debat ada kursi disediakan untuk pasangan calon bergambar dan tidak bergambar," paparnya.
Sumber: