Komunitas Rakyat Antikorupsi Desak Polisi dan Jaksa Usut Carut-Marut SPMB Sidoarjo
Ketua Komunitas Rakyat Antikorupsi Sidoarjo, Mohlison bersama komunitasnya.(san)--
SIDOARJO, MEMORANDUM.CO.ID - Carut-marut Sistem Penerimaan Siswa Baru (SPMB) SLTPN dan SLTAN di SIDOARJO terus mendapat sorotan. Kali ini Komunitas Rakyat Antikorupsi SIDOARJO mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut.
Desakan itu disampaikan Ketua Komunitas Rakyat Antikorupsi Sidoarjo, Muhlison, Senin 14 Juli 2025. "Kalau ada indikasi suap menyuap dalam SPMB SLTPN dan SLTAN, sudah seharusnya polisi dan jaksa yang punya kewenangan mengusut kasus korupsi untuk turun tangan," ujar Cak Son, sapaan akrab Muhlison kepada Memorandum.

Mini Kidi--
Menurut Cak Son, tengara ada permainan dalam SPMB SLTPN dan SLTAN di Sidoarjo saat ini tengah menjadi perbincangan publik. Ia berharap dunia pendidikan di kota Delta tidak dikotori dengan suap menyuap. "Kalau SLTPN dan SLTAN dikotori dengan suap menyuap, mau jadi apa generasi penerus bangsa. Karena itulah kami mendesak aparat penegak hukum turun tangan," pinta aktivis ormas asal Desa Banjarasri, Tanggulangin itu.
Kalau ditemukan indikasi suap menyuap, lanjut Cak Son, aparat penegak hukum harus tegas. Mereka yang terlibat harus diproses hukum untuk efek jera. "Dunia pendidikan kita harus bersih dari titip menitip murid baru di SLTPN dan SLTAN," urai Cak Son.
Cak Son juga meminta Mendikdasmen, Gubernur Jawa Timur dan Bupati Sidoarjo menyikapi masalah ini. Gubernur harus menindak oknum guru SLTAN yang terlibat. Demikian pula Bupati Sidoarjo. Bupati harus menindak guru SLTPN yang terlibat.
BACA JUGA:Dewan Soroti Modus Bedol KK di SPMB Madiun, Penyalahgunaan Domisili
Pak Menteri (Mendikdasmen), masih kata Cak Son, juga harus mengevaluasi SPMB agar carut-marut ini tidak terulang tahun depan. Kelemahan SPMB tahun ini, seperti peluang permainan dalam SPMB, harus ditutup. Transparansi, keadilan dan sosialisasi SPMB harus dilakukan jauh hari sebelum hari H SPMB. "Ini tahun pertama SPMB baru era Presiden Prabowo Subiyanto. Mohon dievaluasi agar tahun depan tertutup peluang permainan dalam SPMB," tandas Cak Son.
Seperti diberitakan, Komunitas Rakyat Antikorupsi Sidoarjo menyoroti carut-marut SPMB (Sistem Penerimaan Murid Baru) SLTPN dan SLTAN di kota Delta. Ormas (Organisasi Masyarakat) ini prihatin dan kondisi ini dan mendesak semua pihak mengevaluasi SPMB yang banyak dikeluhkan masyarakat kota Udang dan Bandeng.
Keprihatinan SPMB di Sidoarjo diungkapkan Ketua Komunitas Rakyat Antikorupsi Sidoarjo, Mohlison. "Sistem SPMB tahun ini kurang transparan. Demi rasa keadilan masyarakat, tolong dibenahi dan dievaluasi," ujar Cak Son, sapaan akrabnya kepada Memorandum.
BACA JUGA:SPMB Rampung, Dindik Kota Madiun Klaim Bebas Kecurangan Meski Pagu Tak Penuh
Kekecewaan mendalam, kata Cak Son, dirasakan sebagian besar wali murid di Kabupaten Sidoarjo setelah anak-anak mereka dinyatakan tidak lolos dalam seleksi SPMB. Sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Sidoarjo juga menemukan berbagai kejanggalan dalam SPMB tahun ini.
Meski sistem ini diklaim berbasis online dan transparan, lanjut Cak Son, nyatanya hasil akhir siapa saja yang diterima di seluruh SMPN dan SMAN di Kabupaten Sidoarjo tidak diumumkan secara terbuka melalui sistem online. Hal ini menimbulkan dugaan kuat adanya pengendalian sistem secara tertutup oleh birokrasi.
Sumber:



