Seimbangkan Ketajaman Korporasi dengan Kepekaan Seni di Dunia Hospitality Group
Sharfan Armanda--
SURABAYA, MEMORANDUM.DISWAY.ID – Di tengah dinamika industri perhotelan yang semakin kompetitif, ketajaman strategi komunikasi menjadi kunci utama dalam memenangkan hati publik.
Sosok di balik layar kesuksesan strategi tersebut di BeSS Hospitality Group adalah Sharfan Armanda, yang kini menjabat sebagai Corporate Manager of Brand and Marketing Communication.
Di bawah kepemimpinannya, komunikasi brand BeSS Hospitality Group dikembangkan melampaui sekadar alat promosi.
BACA JUGA:Aksi Nyata Kemanusiaan Bess Hospitality Group Salurkan Bantuan di Kampung Miskin Rangkah Surabaya

Mini Kidi--
Ia berhasil mentransformasi identitas merek menjadi medium yang mampu membangun emosi dan kepercayaan mendalam pada setiap unit bisnis yang dikelola.
Namun, yang membuat profil Sharfan menarik adalah kemampuannya menjaga keseimbangan hidup.
Di luar kesibukan menyusun strategi korporasi, ia tetap aktif sebagai vokalis dan gitaris band The Hashfi.
Bagi Sharfan, panggung musik dan meja kerja bukanlah dua dunia yang terpisah, melainkan dua ruang kreatif yang saling melengkapi.
BACA JUGA:Bapenda Jember Tunjukan Taringnya, Segel Hotel Java Lotus dan Dua Restoran
Jiwa seni yang ia asah melalui musik justru memberikannya sensitivitas rasa sebuah nilai "humanis" yang ia bawa ke dalam dunia korporasi untuk merancang komunikasi yang lebih autentik dan relevan dengan tren masa kini.
"Bagi saya, mengelola brand korporasi dan bermusik memiliki satu kesamaan fundamental: keduanya adalah tentang bagaimana kita menyampaikan pesan agar 'sampai' ke hati pendengarnya. Di BeSS Hospitality, saya membangun kepercayaan melalui strategi yang terukur, sementara di The Hashfi, saya mengasah intuisi dan kreativitas,' terangnya.
"Musik menjaga api kreatif saya tetap menyala. Sensitivitas yang saya dapatkan dari nada dan lirik membantu saya melihat sisi humanis dalam setiap strategi pemasaran yang kami jalankan. Profesionalisme bukan berarti meninggalkan gairah personal, melainkan menyatukannya untuk menciptakan karya yang lebih berjiwa," tutupnya.(mtr)
Sumber:


