Helat Talkshow Stop Bullying, Komsa FH Ubaya Ajak Masyarakat Ciptakan Lingkungan yang Inklusif

Helat Talkshow Stop Bullying, Komsa FH Ubaya Ajak Masyarakat Ciptakan Lingkungan yang Inklusif

Kegiatan talkshow berlangsung interaktif di Taman Candra Wilwatikta, Pasuruan.--

"Catatan tahunan Komnas Perempuan 2023, Provinsi Jatim tercatat peringkat kedua kasus tertinggi KBG. Artinya, kekerasan harus menjadi perhatian utama bagi semua elemen masyarakat. Kekerasan bukanlah kebiasaan, bukanlah hal lucu yang patut disepelekan, terutama perundungan," tuturnya.

BACA JUGA:Pembunuh Mahasiswi Ubaya Dihukum 20 Tahun Penjara, Pengacara Keluarga Korban Hormati Putusan Hakim

BACA JUGA:Rochmad Bagus Apriyatna, Pembunuh Mahasiswi Ubaya Dituntut 19 Tahun Penjara

Pihaknya lantas mendorong perlunya langkah edukasi preventif secara masif dan terstruktur tentang perundungan, termasuk bentuk dan dampaknya.

"Perlu edukasi penanggulangan ketika terjadi perundungan, pada korban perlu didampingi, dikuatkan dan diberikan pemulihan dini baik medis, konseling maupun hukum," beber Hwian.

BACA JUGA:Ubaya Jalin Kerjasama dengan Nexmedis dalam Bidang Teknologi AI Kesehatan

BACA JUGA:Kasus Pembunuhan Mahasiswa Ubaya, Praktisi Hukum Roniko Putra: Pelaku Layak Dihukum Mati

Hal senada disampaikan Wakil Dekan I FH Ubaya Peter Jeremiah Setiawan SH MH. Pihaknya sangat mendukung penuh pencegahan dan penanganan kasus bullying dilakukan secara komprehensif.

Terlebih, kata Peter, kasus bullying ibarat gunung es. Artinya, tidak semua kasus bullying terungkap di permukaan, melainkan tersimpan rapat di dalam hingga menggunung.

"Bullying ini seperti gunung es, jadi tidak semua diungkapkan dan beberapa bahkan ditutupi, sehingga menyisakan problem. Harapannya ketika ada saluran untuk melaporkan adanya bullying, maka ada penanganan yang tuntas. Termasuk langkah pencegahan sehingga tidak terjadi kejadian-kejadian serupa," pungkas Peter. (bin)

Sumber: