Banjir Surabaya, Pakar Tata Kota: Masalah Klasik yang Menuntut Solusi Komprehensif

Banjir Surabaya, Pakar Tata Kota: Masalah Klasik yang Menuntut Solusi Komprehensif

Pakar tata kota Maztri Indrawanto.-Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Masalah banjir yang kembali melanda Kota Surabaya saat musim penghujan ini kembali menjadi sorotan publik. Pemerhati tata kota, Maztri Indrawanto, menyoroti bahwa banjir seakan menjadi masalah klasik yang sulit diatasi di Kota Pahlawan. 

BACA JUGA:219 Titik Dipetakan Rawan Banjir di Surabaya

"Meskipun Pemkot Surabaya telah gencar melakukan pengerjaan saluran air di berbagai wilayah, namun banjir masih saja terjadi. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat mengapa banjir masih terjadi meskipun pengerjaan saluran air di wilayah mereka baru saja selesai," kata Maztri kepada memorandum.co.id. 

Alumni arsitektur ITS menjelaskan bahwa penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial atau hanya terfokus pada satu wilayah saja. Sistem drainase kota harus dilihat sebagai satu kesatuan yang saling terhubung. Jika di satu wilayah saluran air sudah diperbaiki, namun di wilayah lain masih terdapat masalah pada saluran yang sama, maka upaya perbaikan tersebut menjadi tidak optimal. 

BACA JUGA:Pemkot Surabaya Punya PR Besar Atasi Banjir, DPRD: Lanjutkan Proyek yang Tertunda di Tahun 2025

"Sistem drainase atau saluran air bekerja sebagai sebuah jaringan. Jika satu bagian dari jaringan tersebut bermasalah, maka akan mempengaruhi kinerja keseluruhan sistem," ujarnya. 

Sebagai contoh, kata Maztri, jika saluran di kampung A sudah diperbaiki, tetapi saluran yang terhubung dengannya di kampung B masih bermasalah, maka air dari kampung B tetap akan mengalir dan berpotensi menyebabkan genangan di kampung A atau wilayah hilirnya. 

BACA JUGA:Wali Kota Eri Cahyadi Ungkap Penyebab dan Solusi Banjir di Surabaya

Ia menelaah, pemerintah kota perlu melakukan pemetaan ulang wilayah-wilayah terendam banjir. Maztri menekankan bahwa pemetaan yang akurat akan menjadi landasan penting dalam perencanaan perbaikan dan pembangunan infrastruktur drainase di tahun depan.

"Pemerintah Kota Surabaya harus melakukan mitigasi. Titik fokus utama adalah identifikasi wilayah-wilayah yang rawan banjir dan perbaikan saluran drainase yang belum optimal," tegasnya. 

Pihaknya menyoroti pentingnya keterhubungan sistem saluran air sebagai kunci mengatasi banjir. Beliau menegaskan bahwa pembangunan saluran air yang masif oleh pemerintah kota belum tentu efektif jika tidak diintegrasikan secara menyeluruh. 

BACA JUGA:Tanggul Kali Simo Rukun Jebol, Banjir Meluap

"Jika salah satu tidak terkoneksi, maka saliran air yang lain tidak akan berfungsi optimal. Oleh karena itu pentingnya mengintegrasikan sistem saluran air secara menyeluruh, mulai dari tingkat kampung hingga pembuangan akhir. Tanpa keterhubungan yang baik,  pesimis masalah banjir akan segera teratasi," ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran aktif ketua RT dan RW dalam upaya mengatasi permasalahan banjir yang kerap melanda berbagai wilayah. Menurut Maztri, sebagai pemimpin di tingkat paling dasar, ketua RT dan RW memiliki peran krusial dalam mengkoordinasikan masyarakat dan menjadi garda terdepan dalam penanganan banjir.

Sumber: