Komisi D DPRD Surabaya Desak RSUD BDH Menyediakan Layanan VIP dan VVIP

Komisi D DPRD Surabaya Desak RSUD BDH Menyediakan Layanan VIP dan VVIP

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Dr Michael Leksodimulyo. -Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - DPRD Kota Surabaya mendesak Rumah Sakit Umum Daerah Bhakti Dharma Husada (RSUD BDH) untuk memaksimalkan penyerapan anggaran dan fokus pada pengembangan layanan unggulannya, yakni rehab medik. 

BACA JUGA:Tinjau RSUD BDH, Reni Astuti: Pelayanan Makin Baik

Dalam rapat koordinasi yang digelar Kamis 7 November 2024, Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Dr Michael Leksodimulyo, mempertanyakan program unggulan rumah sakit yang seharusnya menjadi daya tarik bagi masyarakat.

BACA JUGA:Dampingi Pengobatan Anak yang Alami Gizi Buruk di RSUD BDH, Reni Astuti: Alhamdulillah Kondisinya Membaik

Rehab medik menjadi fokus utama RSUD BDH, namun Dr Michael menilai bahwa potensi program ini belum sepenuhnya termaksimalkan. Ia menyarankan agar semua pendapatan dari layanan rehab medik dialokasikan untuk pengembangan fasilitas yang lebih lengkap.

"Tadi itu penyerapan anggaran di RSUD BDH harus dimaksimalkan dan saya menanyakan apa yang menjadi pelayanan unggulan RSUD BDH yang begitu bagus. Tadi dijawab bahwa pelayanan unggulan atau signage program itu adalah rehab medik. Kalau rehab medik seluruh penjualan untuk pemasukan rumah sakit itu harusnya fokus di dalam pengembangan rehab medik itu, " jelasnya. 

Dr Michael berharap agar RSUD BDH menjadi rujukan utama bagi masyarakat Surabaya dan sekitarnya yang membutuhkan layanan rehabilitasi medik. 

BACA JUGA:RSUD BDH Dilengkapi Fasilitas Gedung Parkir Terpadu

"Masyarakat sekitar tidak perlu lagi mencari layanan rehab medik ke tempat lain. Dengan meningkatkan fasilitas di RSUD BDH, tidak hanya pendapatan RSUD BDH yang akan meningkat, tetapi juga masyarakat akan mendapatkan manfaat yang lebih besar," tegas Dr Michael.

Meskipun demikian, masih ada sejumlah kendala yang perlu diatasi. Menurutnya, salah satu masalahnya adalah kurangnya jumlah tempat tidur. "Jumlah bet untuk rumah sakit masih kurang," ungkapnya. 

Pihaknya meyakini bahwa RSUD BDH memiliki potensi besar untuk setara dengan rumah sakit di Singapura. Namun ia menyayangkan minimnya fasilitas rawat inap khusus di RSUD BDH yang notabene saat ini menjadi rujukan utama pasien BPJS.

BACA JUGA:Pemkot Tambah Ranjang di RSUD BDH dan RSUD dr Soewandhie

"Saya melihat potensi besar RSUD BDH. Jika kita lihat rumah sakit pemerintah di Singapura, mereka tetap memberikan layanan VIP yang berkualitas. Ini menarik minat banyak warga Indonesia yang ingin mendapatkan perawatan terbaik," ujar Dr Michael.

Dalam rapat koordinasi, ia juga mendorong peningkatan kerja sama RS BDH dengan pihak swasta untuk meningkatkan pendapatan. 

Sumber: