RSUD Eka Chandrarini Dilanda Wabah Tomcat, DPRD Surabaya Desak Penundaan Pembukaan Poli Rawat Jalan

RSUD Eka Chandrarini Dilanda Wabah Tomcat, DPRD Surabaya Desak Penundaan Pembukaan Poli Rawat Jalan

Anggota DPRD Komisi D Imam Syafi'i ketika melakukan sidak RSUD Eka Chandrarini menemukan tomcat di berbagai sudut. --

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Proyek ambisius Pemkot Surabaya dalam membangun Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Eka Chandrarini nampaknya terkendala masalah serius. Belum genap sebulan sejak diresmikan pada 18 Desember lalu, rumah sakit yang dikhususkan untuk pelayanan ibu dan anak ini justru dibanjiri oleh serangga berbahaya, yakni tomcat.

Keberadaan tomcat dalam jumlah yang cukup signifikan di berbagai area rumah sakit telah memicu keprihatinan  dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Surabaya. Wakil rakyat ini khawatir akan potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh serangga ini terhadap pasien dan petugas medis.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi'i yang melakukan sidak ke RSUD Eka Chandrarini, mendesak agar pembukaan poli rawat jalan ditunda hingga masalah tomcat teratasi sepenuhnya. 

BACA JUGA:DPRD Surabaya Desak Pembentukan Satgas Khusus Awasi Aktivitas Sekitar Jembatan Suramadu

“Saya mohon poli rawat jalan jangan dibuka dulu kalau persoalan Tomcat tidak selesai. Karena ini bisa membahayakan pasien,” tegasnya. 

Imam mengungkapkan keprihatinannya melihat serangga berbahaya tersebut berkeliaran bebas di  berbagai area, mulai di lantai 3,4,7, termasuk di kamar mandi IGD. 

“Ini sangat mengkhawatirkan. Saya telah melihat langsung di sejumlah sudut misalnya tembok UGD RS ini banyak ditemukan tomcat,” ujarnya. 

BACA JUGA:Terowongan Bawah Tanah Joyoboyo Bocor Usai Diresmikan, DPRD Desak Kontraktor Bertanggung Jawab

Meskipun upaya pengendalian telah dilakukan RSUD Eka Chandrarini dengan melibatkan dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pertanian, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya, untuk membasmi serangan Tomcat dengan cara penyemprotan, namun belum membuahkan hasil signifikan. Serangga ini masih berkeliaran bebas di berbagai sudut rumah sakit. 

“Kami konfirmasi juga ke Direktur RSUD (drg. Bisukma Kurniawati), ternyata memang persoalan Tomcat ini sedang diatasi, tapi kelihatannya agak sulit menghilangkannya,” ujar Imam. 

Kendati telah dilakukan penyemprotan berkala, populasi tomcat di RSUD yang terletak di Surabaya timur ini masih sulit dikendalikan. Letak geografis rumah sakit yang berada di bekas kawasan rawa diduga menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya membasmi serangga ini. 

BACA JUGA:DPRD Surabaya Ajak Pelajar Tetap Produktif dan Berlibur di Kota Sendiri

"Lokasi rumah sakit yang dulunya rawa-rawa dan masih dikelilingi area serupa diduga menjadi penyebab utama munculnya serangga ini, " ungkapnya. 

Imam menyebut pentingnya menyelesaikan masalah ini sebelum rumah sakit sepenuhnya beroperasi sepenuhnya. 

Sumber: