RSUD Eka Chandrarini Dilanda Wabah Tomcat, DPRD Surabaya Desak Penundaan Pembukaan Poli Rawat Jalan
Anggota DPRD Komisi D Imam Syafi'i ketika melakukan sidak RSUD Eka Chandrarini menemukan tomcat di berbagai sudut. --
Kekhawatiran Imam semakin beralasan mengingat rencana pembukaan enam hingga sepuluh poli pada bulan Januari ini. Jika masalah tomcat dibiarkan berlarut-larut, maka risiko bagi pasien dan petugas medis akan semakin meningkat
BACA JUGA:DPRD Surabaya Desak Tindak Tegas Peredaran Mihol Ilegal Jelang Nataru
“Saya mohon poli rawat jalan jangan dibuka dulu kalau persoalan Tomcat tidak selesai. Karena ini bisa membahayakan pasien, termasuk petugas medis, ” tegas Imam.
Keberadaan tomcat di rumah sakit tentu menjadi ancaman serius bagi kenyamanan dan keamanan pasien. Pasien yang seharusnya mendapatkan perawatan optimal, justru harus dihadapkan pada risiko terkena sengatan serangga berbahaya.
Tentu Imam menyayangkan kondisi ini, mengingat RS yang baru saja diresmikan Wali Kota Eri Cahyadi tersebut dibangun dengan anggaran sekitar setengah triliun rupiah.
BACA JUGA:Hambat Pemulihan Ekonomi, DPRD Kota Surabaya Desak OJK Hapus Kolekbilitas Pinjaman Dibawah 5 Juta
“Setengah triliun itu banyak sekali, lalu kemudian persoalan Tomcat ternyata tidak bisa diselesaikan. Wah ini menurut saya sangat disesalkan,” tandasnya.
Politisi senior dari Partai Demokrat ini berharap pemkot segera memprioritaskan penyelesaian masalah ini, mengingat dampak serius yang dapat ditimbulkan oleh serangga Tomcat terhadap kesehatan pasien dan tenaga medis di rumah sakit tersebut.
Meski demikian, Imam mengapresiasi kesiapan bangunan rumah sakit yang telah rampung dan proses akreditasi yang sedang berlangsung. Imam optimis hasil akreditasi yang baru diselesaikan pada 28 Desember 2024 lalu akan membawa dampak positif bagi pelayanan RS tersebut.
BACA JUGA:Pemkot Surabaya Utang Rp4 Triliun untuk Proyek Strategis, DPRD Beri Lampu Hijau
“Ketika kami mengunjungi IGD, saya lihat petugasnya juga siap dan sudah mengantisipasi kalau ada pasien yang datang. Termasuk ada dua dokter,” imbuhnya.
Ia juga memastikan bahwa tidak ada antrean pasien dengan kondisi gawat darurat yang serius di hari tersebut.
Mantan wartawan senior ini menyebutkan bahwa konsep operasional RSUD Eka Chandrarini saat ini adalah berjalan sambil melengkapi kekurangan yang ada, baik dari sisi akreditasi maupun fasilitas lainnya.
"Memang ini prinsipnya adalah jalan dulu sambil akreditasi dan sambil melengkapi,” pungkasnya. (alf)
Sumber: