Tinjau RSUD BDH, Reni Astuti: Pelayanan Makin Baik

Tinjau RSUD BDH, Reni Astuti: Pelayanan Makin Baik

Reni Astuti berbicara dengan pasien di RSUD BDH. Surabaya, memorandum.co.id - Wakil Ketua DPRD Surabaya, Reni Astuti, terus memberikan perhatiannya terhadap kualitas pelayanan kesehatan di Kota Pahlawan. Terutama rumah sakit umum daerah (RSUD). Menurutnya, RSUD harus menjadi fasilitas kesehatan yang optimal. Mampu meningkatkan kualitas dan servis prima demi melayani masyarakat yang berobat. "Salah satunya RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Saya melihat rumah sakit daerah terus berbenah demi memperbaiki berbagai layanan sehingga lebih dirasakan manfaatnya bagi para pasien yang dirawat," kata Reni, usai meninjau RSUD BDH, Selasa (27/12/2022). Dalam lawatannya, pimpinan dewan itu memantau langsung prosedur maupun mekanisme pelayanan rumah sakit di wilayah Surabaya Barat itu. Dia menyebut, RSUD BDH sudah berbenah. “Tadi saya lihat sendiri dan nanya ke beberapa pasien, alhamdulillah relatif mereka mengatakan saat ini ada hal yang lebih baik, tentu ini bagus ya,” bebernya. Hal demikian pun diafirmasi pula oleh politisi PKS itu. Lantaran kini sistem pelayanan di rumah sakit telah menggunakan E-Medical Record (ERM) atau rekam medik elektronik. “Jadi ada digitalisasi, antrean online, tidak lagi pake map banyak, pasien masuk ke poli, nunggu bentar dipanggil, lalu dokter mengisi rekam medis dengan komputer,” urai Reni. “Sehingga tidak lagi dengan alasan berkas belum nyampe ke poli kemudian masyarakat atau pasien menunggu terlalu lama,” sambungnya. Selain itu, unit pelayanan farmasi (UPF) di RSUD BDH Surabaya juga dilakukan penambahan yang sebelumnya hanya dua. Saat ini, telah tersedia tiga tempat untuk menghindari antrean panjang. Selama kegiatan tersebut, Reni didampingi Direktur Utama (Dirut) RSUD BDH Surabaya Bisukma Kurniawati. Kemudian, Reni berkeliling meninjau kondisi terkini pelayanan hingga dapur rumah sakit. Tak luput, Reni juga menyapa para tenaga kesehatan, petugas rumah sakit, hingga bertemu dan mendoakan kesembuhan pasien. Sementara itu, Alifah, ibu paruh baya yang tengah mengurus obat di bagian farmasi RSUD BDH turut merasakan perubahan yang signifikan. Dia menilai, proses pengambilan obat semakin cepat. “Ada setengah jam (nunggu). Alhamdulillah, udah bagus daripada dulu tuh, dua jam, kadang lebih,” ucapnya lega menyampaikan pada Reni Astuti. Selaras, Novi yang menemai orang tuanya berobat pun mengaku ada peningkatan pelayanan. “Sudah cepat kok sekarang, sebelumnya lama di farmasi itu, sampai jam tiga dari jam 11,” ujarnya. Lebih lanjut, Reni menilai upaya berbenah dalam peningkatan pelayanan kesehatan di rumah sakit harus terus dilakukan. Terlebih, keberadaan sarana dan prasarana yang semakin lengkap. Dia berharap, perbaikan yang telah dilakukan kepala daerah dengan turun langsung ke RS atau puskesmas dapat menghasilkan sistem yang turut mempermudah warga berobat. “Ada atau tidak ada Pak Wali Kota, ada atau tidak ada bu dirut, ada atau tidak ada DPRD, semua proses bisa berjalan baik sesuai dengan sistem yang terbentuk,” terangnya. Terakhir, demi meningkatkan pelayanan dan mutu yang semakin baik lagi, pihaknya juga menyarankan agar rumah sakit dapat terbuka dengan segala masukan atau saran. (bin)

Sumber: