Misteri Hilangnya Ribuan Spanduk Coblos Kotak Kosong di Surabaya, Sabotase Redam Suara Rakyat?

Misteri Hilangnya Ribuan Spanduk Coblos Kotak Kosong di Surabaya, Sabotase Redam Suara Rakyat?

Spanduk gerakan coblos kotak kosong. -Arif Alfiansyah-

Aksi-aksi seperti ini tidak hanya merugikan pihak tertentu, tapi juga merusak citra demokrasi. 

Pihaknya menduga kuat adanya pihak-pihak yang sengaja melakukan sabotase untuk meredam suara rakyat. Ini jelas tindakan intimidasi. 

BACA JUGA:Fenomena Kotak Kosong Kemunduran Demokrasi, Pengamat UMS: Bisa Picu Perilaku Koruptif

"Pasti ada yang sengaja mencopot spanduk coblos kotak kosong, " tegasnya. 

Hilangnya spanduk tidak hanya merugikan secara materi, tetapi juga menghambat upaya sosialisasi gerakan mereka. Pertanyaannya kini, siapa dalang di balik aksi misterius ini dan apa motifnya? 

Pihaknya pun tidak tinggal diam. Harijono menyatakan akan segera memasang kembali spanduk-spanduk tersebut dengan jumlah yang lebih banyak dan di lokasi yang lebih strategis. Selain itu, pihaknya juga akan meningkatkan pengawasan untuk mencegah kejadian serupa terulang.

BACA JUGA:Status Kotak Kosong Masih Belum Jelas, FBK Demo KPU Kota Surabaya: Ultimatum Memberikan Tenggat 2 x 24 Jam

"Kami tidak akan menyerah dan kami tidak tinggal diam. Kami akan pasang lagi. Kalau ketahuan siapa yang copot spanduk tersebut akan kami amankan. Kami akan terus memperjuangkan suara rakyat melalui gerakan ini," tegasnya. 

Harijono menjelaskan bahwa gerakan coblos kotak kosong akan terus mendeklarasikan dukungan terhadap coblos kotak kosong di Pilkada Surabaya 2024. Bukan tanpa sebab, aksi ini dimaksudkan karena tidak ada alternatif pilihan kandidat Wali kota lain dan sebagai bentuk kekecewaan terhadap petahana. 

"Ini bentuk kekecewaan kami. Kami akan terus melakukan sosialisasi-sosialisasi ke masyarakat melalui gerakan coblos kotak kosong," kata Harijono. 

BACA JUGA:Dukungan Kotak Kosong Menguat, Tim Pemenangan Eri-Armuji Tidak Risau

Sejauh ini kata Harijono, gerakan kotak kosong sudah tersebar di sejumlah wilayah Kota Surabaya. Harijono yang juga sebagai Ketua Umum Komunitas Pejuang Surat Ijo Surabaya (KPSIS) ini menyampaikan setidaknya sudah lebih 60 persen daftar pemilih mendukung kotak kosong. 

"Target kita 60 persen suara mencoblos kotak kosong," pungkasnya. (alf)

Sumber: