Misteri Hilangnya Ribuan Spanduk Coblos Kotak Kosong di Surabaya, Sabotase Redam Suara Rakyat?
Spanduk gerakan coblos kotak kosong. -Arif Alfiansyah-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Suasana politik di Kota Surabaya semakin memanas jelang Pilwali. Selain adu program dan visi misi, kini muncul insiden menarik yang mengundang tanda tanya. Ribuan spanduk dari gerakan 'Coblos Kotak Kosong' yang tersebar di seluruh penjuru kota dilaporkan hilang secara misterius.
BACA JUGA:MAKI Jatim Gelar Kampanye Intensif Kotak Kosong, Mobil Keliling Jadi Salah Satu Senjata
Harijono, Ketua Gerakan Coblos Kotak Kosong mengatakan, ribuan spanduk bertuliskan coblos kotak kosong yang menghiasi sudut-sudut Kota Surabaya kini lenyap tanpa jejak. Salah satunya spanduk yang dipasang di seputar Kebun Bibit juga turut raib.
"Sebelumnya kita sebar kurang lebih 2 ribu spanduk atau banner gerakan coblos kotak kosong. Tiba-tiba kami dapat laporan hilang dan kini hanya tersisa beberapa saja. Tadi malam juga sudah kita rapatkan," ungkap Harijono.
Kejadian ini mengungkap sisi lain dari sengitnya persaingan Pilwali Surabaya, di mana kebebasan berekspresi seolah-olah menjadi korban.
BACA JUGA:Mulai Muncul Deklarasi Pemenangan Kotak Kosong
Pihaknya mengungkapkan kekecewaannya atas kejadian ini. Sebab ini bukan hanya soal spanduk, tapi ini soal hak untuk menyampaikan aspirasi. Menurutnya, hilangnya spanduk-spanduk tersebut merupakan bentuk sabotase yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dan dugaan sementara pencopotan spanduk ini dilakukan oleh kelompok yang tidak ingin suara rakyat didengar.
"Kami menduga kuat ada pihak-pihak tertentu yang sengaja mencopot spanduk kami. Ini jelas tindakan yang tidak sportif dan melanggar demokrasi," tegas Harijono.
BACA JUGA:Lawan Kotak Kosong, Paslon Tunggal Berani Target Kemenangan di Atas 75 Persen
Harijono dan tim akan melakukan investigasi terkait hilangnya spanduk ini. Ia mengklaim setiap bentuk kampanye yang dilakukan seperti pemasangan spanduk tersebut sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Padahal spanduk yang kami pasang sesuai aturan pemasangan. Bahkan sepanduk selalu kita dampingkan dengan spanduk wajah paslon petahana. Jadi mustahil jika ditertibkan petugas terkait karena pelanggaran. Kalaupun kita melanggar pasti spanduk paslon petahana juga turut diterbitkan. Tapi ini tidak, spanduk kami saja yang hilang," paparnya.
BACA JUGA:Pendukung Kotak Kosong Desak KPU Sediakan Empat Kursi di Debat Pilwali Surabaya
Spanduk yang hilang kata Harijono di lokasi yang ketidakadaan pengawasan CCTV. Tentu hal tersebut semakin memperumit upaya mengungkap pelaku di balik aksi misterius ini.
"Tersisa sebagian spanduk. Yang terpantau CCTV di jalan itu sebagian masih ada," tegasnya.
Sumber: