Mengenal Kampung Ketandan, Saksi Bisu Sejarah Kota Surabaya

Mengenal Kampung Ketandan, Saksi Bisu Sejarah Kota Surabaya

Aktivitas latihan tari tradisional di Balai Budaya Cak Markeso Kampung Ketandan.--

SURABAYA, MEMORANDUM.DISWAY.ID – Di balik hiruk pikuk Kota Surabaya, Kampung Ketandan di Kelurahan Genteng menyimpan sejarah panjang sebagai saksi bisu perjalanan kota melalui warisan budaya dan situs leluhur, Senin 22 Desember 2025.

Meski tampak seperti kampung biasa, Kampung Ketandan menyimpan cerita penting yang membentuk identitas Kota Surabaya dan kerap disebut sebagai kampung segi empat emas.


Mini Kidi--

Kampung ini berada di lokasi strategis yang diapit empat jalan utama, yakni Jalan Tunjungan, Jalan Embong Malang, Jalan Blauran, dan Jalan Praban.

Menurut Ketua Kelompok Sadar Wisata Kampung Ketandan, Nia Kurniati, kampung tersebut merupakan salah satu kampung tertua di Surabaya yang telah ada jauh sebelum masa kolonial Belanda.

BACA JUGA:Berkonsep Ramah Energi dan Lingkungan, Balai RW 04 Ketandan Diresmikan dan Menjadi Pilot Project

“Konon, sosok Mbah Buyut Tondo diyakini sebagai pembabat alas kampung ini,” ungkap Nia.

Kepercayaan itu diwariskan secara turun-temurun dan diperkuat dengan keberadaan kompleks pemakaman kampung, termasuk makam Mbah Buyut Tondo beserta kerabat dan pengawalnya.

Selain situs sejarah, Kampung Ketandan juga memiliki Balai Budaya Cak Markeso sebagai ruang bersama untuk berbagai kegiatan seni dan budaya warga.

BACA JUGA:DPRD Surabaya Dorong Modernisasi Layanan Kampung Lewat Raperda Kampung Cerdas

Warga memanfaatkan balai tersebut untuk latihan tari tradisional seperti tari Remo, tari kreasi, serta kegiatan melukis bagi anak-anak.

Berbagai upaya dilakukan untuk memperkenalkan Kampung Ketandan kepada masyarakat luas melalui program edukasi dan kunjungan wisata.

Pengunjung diajak melihat langsung situs bersejarah seperti Makam Mbah Buyut Tondo dan Masjid An-Nur, sekaligus berinteraksi dengan warga dalam kegiatan budaya di Balai Cak Markeso.

BACA JUGA:Inspirasi Pelestarian Batik Nusantara Melahirkan Kampung Wisata Batik Okra Surabaya

Kampung Ketandan diresmikan Pemerintah Kota Surabaya pada 2018 sebagai bagian dari komitmen pelestarian sejarah dan budaya lokal.

“Kami ingin menunjukkan bahwa di balik modernisasi kota, ada jejak sejarah yang patut dilestarikan. Kampung ini adalah bagian dari akar budaya Surabaya yang harus terus hidup,” tutup Nia. (yat)

Sumber: