Eksekutor Begal Bulak Surabaya Ditangkap, Jual Motor Curian dan Simpan 9 Celurit

Eksekutor Begal Bulak Surabaya Ditangkap, Jual Motor Curian dan Simpan 9 Celurit

Tersangka FFM alias AD saat diamankan Unit Jatanras Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak.-Arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Pelarian FFM alias AD berakhir di tangan korps Bhayangkara. Pemuda 20 tahun tersebut tak berkutik saat Unit Jatanras Satreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak menyergap kediamannya. 

BACA JUGA:6 Remaja Bersenjata Tajam Diringkus Usai Begal Motor di Bulak Surabaya

AD merupakan salah satu aktor kunci dalam aksi pembegalan yang dilakukan kelompok gangster di kawasan Jalan Bulak Kali Tinjang Baru, Surabaya, beberapa waktu lalu.


Mini Kidi--

Penangkapan warga Surabaya ini merupakan hasil pengembangan intensif pasca kejadian yang meresahkan warga Bulak tersebut. 

Tidak hanya terlibat dalam aksi penyerangan, AD diketahui memiliki peran sebagai eksekutor sekaligus penyalur motor hasil rampasan.

Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak Iptu Suroto menjelaskan bahwa tersangka AD tertangkap setelah polisi melakukan koordinasi antara Unit Jatanras dengan Polsek Kenjeran. Dari hasil interogasi, peran AD tergolong vital dalam struktur kelompoknya.

BACA JUGA:Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Tangkap Komplotan Begal Bersenjata Celurit

"Tersangka ini yang menjual motor curian milik korban kepada seseorang. Saat ini, identitas penadah tersebut sudah kami kantongi dan masih dalam pengejaran (DPO)," ujar Iptu Suroto, Kamis 18 Desember 2025.


Barang bukti yang disita dari tersangka FFM alias AD. -Arif Alfiansyah-

Aksi AD terbilang licin. Setelah melakukan penyerangan secara beringas terhadap kelompok pemuda di lokasi kejadian, ia langsung membawa kabur motor korban. Motor tersebut tak disimpan lama, melainkan langsung dilempar ke pasar gelap. 

"Uang hasil penjualannya kemudian dibagi rata dengan anggota kelompok lainnya untuk bersenang-senang," tambahnya.

Selain menjadi marketing hasil kejahatan, AD juga dipercaya kelompoknya untuk menjadi penjaga gudang senjata. 

Polisi yang melakukan penggeledahan di sebuah bangunan yang dijadikan basecamp mereka di wilayah Sidotopo dibuat terperangah.

Sumber: