Dongkrak PAD, Setoran Dividen BUMD Surabaya Tembus Rp204,6 Miliar

Dongkrak PAD, Setoran Dividen BUMD Surabaya Tembus Rp204,6 Miliar

RPH Pegirian, salah satu BUMD dibawah naungan Pemkot Surabaya.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Kinerja Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah naungan Pemkot SURABAYA terus menunjukkan tren positif. Hingga penghujung tahun 2025, perusahaan-perusahaan pelat merah milik Kota Pahlawan ini terbukti mampu menjadi tulang punggung bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). 

Tercatat, realisasi dividen yang disetorkan ke kas daerah mencapai angka fantastis, yakni Rp204,6 miliar.

Angka tersebut merupakan akumulasi setoran dividen per 1 Desember 2025. Jika dibandingkan dengan capaian di tahun 2024, terdapat kenaikan signifikan sebesar 4,75 persen. Tren pertumbuhan ini menjadi angin segar di tengah upaya pemerintah kota memperkuat kemandirian fiskal.

BACA JUGA:Permintaan Daging Sapi Naik 5 Persen saat Nataru, RPH Surabaya Jamin Stok Aman


Mini Kidi--

Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Vykka Anggradevi Kusuma, mengungkapkan bahwa performa apik BUMD tahun ini tidak lepas dari berbagai langkah strategis di internal perusahaan.

"Dividen yang disetorkan pada tahun berjalan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dipengaruhi oleh perbaikan tata kelola, efisiensi operasional, serta optimalisasi unit usaha yang telah berjalan," ujar Vykka, Minggu 21 Desember 2025.

BACA JUGA:Jagal dan Pedagang Daging Surabaya Geruduk DPRD Tolak Relokasi RPH

Vykka menekankan bahwa peran BUMD saat ini menjadi semakin krusial. Pasalnya, terdapat kebijakan pemotongan anggaran Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat. Kondisi tersebut menuntut Pemkot Surabaya untuk lebih kreatif dan agresif dalam menggali potensi pendapatan dari dalam kota sendiri.

"Pemkot Surabaya terus memacu peningkatan PAD melalui pengembangan BUMD yang lebih adaptif dan progresif ke depannya," imbuhnya.

Optimisme pun dipasang tinggi untuk tahun 2026. Vykka memproyeksikan kontribusi BUMD akan terus menanjak. Namun, ia memberikan catatan bahwa setiap langkah ekspansi harus terukur dan memberikan dampak nyata bagi pembangunan kota.

BACA JUGA:Tolak Relokasi ke RPH Modern Osowilangon Surabaya, Mitra Jagal Pegirian Sebut Tidak Aspiratif

Menatap tahun depan, sejumlah rencana ekspansi bisnis telah masuk dalam pipeline. BUMD Surabaya tidak lagi hanya bermain di sektor konvensional, namun mulai merambah pada penataan infrastruktur kota dan rantai pasok.

Salah satu fokus utamanya adalah pengembangan lini bisnis pengelolaan ducting (sarana kabel bawah tanah) yang akan dikerjakan melalui skema kerja sama dengan pihak swasta. Langkah ini dinilai strategis untuk mempercantik estetika kota sekaligus menjadi sumber pendapatan baru.

Sumber: