umrah expo

Warga Ngadiluwih Rasakan Manfaat Skrining Riwayat Kesehatan untuk Layanan FKTP yang Lebih Cepat dan Tepat

Warga Ngadiluwih Rasakan Manfaat Skrining Riwayat Kesehatan untuk Layanan FKTP yang Lebih Cepat dan Tepat

Sumiatun tunjukkan hasil skrining riwayat kesehatan.--

KEDIRI, MEMORANDUM.CO.ID - BPJS Kesehatan terus berupaya memudahkan peserta untuk menjaga kesehatan dengan langkah-langkah pencegahan yang efisien. Salah satu inovasi yang sangat membantu adalah Skrining Riwayat Kesehatan, yang memungkinkan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) untuk mendeteksi potensi penyakit sejak dini hanya dengan mengisi kuisioner sederhana.

Sumiatun (70), salah satu peserta JKN asal Desa Purwokerto, Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri mengaku merasakan betul manfaat skrining riwayat kesehatan. 

BACA JUGA:Kenali Kondisi Tubuh Lebih Awal, Peserta BPJS Kesehatan Tulungagung Skrining Kesehatan Melalui Mobile JKN


Mini Kidi--

Sumiatun mengungkapkan pengalaman positifnya mengenai kemudahan dalam mengakses layanan skrining riwayat kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN.

"Awalnya saya tidak menyangka skrining pengaruhnya sebesar ini. Di usia saya yang sudah 70 tahun, saya senang ada cara sederhana untuk mengecek risiko penyakit. Skrining cukup sekali setahun dan pengisiannya mudah lewat Aplikasi Mobile JKN, kalau pun bingung, anak saya yang membantu. Saya jadi lebih tenang karena sebelum ke faskes, dokter sudah mengetahui kondisi saya," ujar Sumiatun saat ditemui di Kediri, Senin, 29 September 2025.

BACA JUGA:Sehat Itu Investasi, BPJS Kesehatan Ajak Peserta Peduli Kesehatan Lewat Layanan Promotif dan Preventif

Sumiatun menceritakan bahwa proses pengisian Skrining Riwayat Kesehatan di Aplikasi Mobile JKN sangat mudah dan cepat. Melalui fitur ini, peserta segera memperoleh hasil beserta rekomendasi tindak lanjut, dan mempersiapkan diri dengan lebih baik sebelum berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).

“Prosesnya sederhana, beberapa langkah saja di ponsel. Hasilnya langsung keluar dan membantu dokter memahami kondisi kesehatan saya. Saya jadi lebih tenang saat ke FKTP karena riwayat kesehatan saya sudah terekam, sehingga pelayanan bisa lebih tepat,” jelas Sumiatun.

BACA JUGA:BPJS Kesehatan Tulungagung Gelar Sosialisasi Hak dan Kewajiban Peserta JKN kepada Perangkat Desa

Sumiatun memaparkan bahwa setelah mengisi skrining riwayat kesehatan, hasil yang muncul akan menunjukkan apakah peserta berada pada kategori berisiko atau tidak berisiko terhadap penyakit tertentu. Ia menekankan pentingnya skrining tahunan sebagai langkah deteksi dini, sehingga penanganan bisa diberikan lebih cepat dan tepat sesuai kebutuhan.

“Alhamdulillah, hasil saya masuk kategori tidak berisiko. Saya diarahkan untuk mempertahankan pola hidup sehat dan melakukan aktivitas fisik ringan sekitar 30 menit per hari sesuai kemampuan. Namun, kalau hasil skrining berisiko, akan disarankan segera berkonsultasi ke dokter di FKTP terdaftar untuk pemeriksaan lanjutan,” tambah Sumiatun.

BACA JUGA:Tak Perlu Antre, Mengurus Administrasi Kepesertaan BPJS Kesehatan Langsung dari Mana Saja

Sumiatun mendorong peserta untuk melakukan skrining melalui Mobile JKN. Menurutnya, melakukan skrining sebelum berkunjung ke FKTP juga akan mempercepat proses pelayanan karena data sudah terekam, sehingga peserta tidak perlu mengulang skrining di FKTP dan dokter bisa langsung fokus pada pemeriksaan.

Sumber: