Catatan Bersama Dahlan Iskan ke Tanah Suci (11) - Khandaq dan Jabal Uhud

Catatan Bersama Dahlan Iskan ke Tanah Suci (11) - Khandaq dan Jabal Uhud

Jemaah Umrah Memorandum yang berangkat pada Maret 2023 lalu--

Oleh : Choirul Shodiq

Jemaah haji dan umrah yang ke Madinah, bisa salat di Masjid Quba, dan Qiblatain. (Baca edisi ke 9 dan 10, dengan judul Pesona Masjid Quba, dan Qiblatain)

Jemaah juga bisa berkunjung ke bekas medan perang Khandaq, dan Uhud. Dua tempat yang syarat dengan sejarah perkembangan Islam.

Lokasinya, masih berada di kawasan kota Madinah. Sekitar 4,5 kilo meter dari Masjid Nabawi.

Kisahnya tidak ada yang baru. Sama persis, dengan di buku Tarikh Islam, yang pernah diajarkan guru, semasa sekolah dulu.

Lokasi Khandaq itu, sekarang ditandai dengan 5 masjid. Namanya Masjid Khandaq, atau Masjid Khamsah.

Semula jumlahnya 7 masjid, sehingga disebut Masjid Sab'ah. Karena perkembangan kota Madina, sekarang tinggal 5 masjid.

Dalam pertempuran Khandak, yang berarti parit itu, dipimpin langsung oleh Rasulullah. Kemenangan di pihak kaum muslimin.

Itu berkat kegigihan umat muslimin pada saat itu. Meski peperangannya tidak seperti cara biasanya, bergrilya.

Kali ini hanya main panah. 6 orang Islam, gugur sebagai suhadaq. Di pihak lawan 12 orang tewas.

Dalam kisah itu diceritakan, Syaidina Ali, sempat menumpas pimpinan orang kafir. Semula baginda nabi sempat khawatir.

Usia Syaidina Ali, saat itu masih dinilai terlalu muda. Nabi, ingin menyiapkan lawan tanding yang sepadan, dengan pihak lawan.

Lawannya dikenal sebagai jawara, berlaga dengan jurus jurus pedangnya.
Namun ternyata Ali, justru mampu menumpas Amr bin Abdi Wudd. Pimpinan kafir itu tewas di tangan anak muda, yaitu Syaidina Ali.

Atas pertolongan Allah, musuh dari kaum musrikin itu, banyak meninggalkan gelanggang perang.

Mereka merasa bete, karena tidak mampu menembus parit. Yang dibuat sebagai  pertahanan ummat Islam saat itu.

Mereka banyak yang mati kedinginan. Cuacanya saat itu sangat extrim dingin yang amat sangat.

Tenda tenda mereka, banyak bertebangan. Dihempas oleh hawa dingin, dan badai pasir yang ganas.

Tapi ketika jemaah sampai di lokasi Jabal Uhud, ada kisah duka yang mendalam. Banyak jemaah meneteskan air mata, ketika mendengarkan kisah perang Uhud.

Di medan pertempuran Uhud itu, banyak kaum muslimin, gugur sebagai suhadak. Termasuk paman nabi, Hamzah bin Abdul Muthalib.

Sekitar 70 sahabat nabi, yang gugur di medan perang, dimakamkan di Uhud. Termasuk Hamzah, yang makam mereka kini diberi tanda pagar keliling.

Jemaah hanya bisa berkirim doa, dari luar pagar.
Bergugurannya para suhadak itu, dilukiskan dengan adanya dua bukit yang berwarna merah.

Para pimpinan rombongan itu, lalu mengkisahkan warna merah Jabal Uhud itu, sebagai bukti banyaknya darah yang mengalir.  Wawahuaklam.
(Bersambung)

Sumber: