Catatan Bersama Dahlan Iskan ke Tanah Suci (9) - Pesona Masjid Quba

Catatan Bersama Dahlan Iskan ke Tanah Suci (9)  - Pesona Masjid Quba

Masjid Quba--

Oleh : Choirul Shodiq

Pagi itu, jemaah Memorandum bersiap siap akan berangkat city tour. Pergi ke tempat tempat besejarah di kota Madinah.

Tujuan pertama ke Masjid Quba. Masjid yang pertama kali dibangun oleh Baginda Nabi Muhammad SAW.

Sebagaimana Anda ketahui dari buku pelajaran Tarikh, ketika masih sekolah dulu. Sebelum memasuki kota Madina, Rasulullah, singgah selama 5 hari di kawasan Quba.

Jaraknya masih sekitar 3 Km dari Masjid Nabawi. Saat itu masih banyak ditumbuhi pohon kurma. Nabi beristirahat beristirahat di kawasan Quba.

Kedatangan nabi, lalu disongsong kaum Ansor. Mereka menyambutnya dengan lantunan "Thala'al Badru'alaina".

Pada tahun ke 1 hijiriah, atau 622 masehi itulah, Rasulullah membangun masjid pertama.
Di tanah milik keluarga Kalsum bin Hudan, dari kabila Amir bin Auf, masjid itu dibangun.

Dalam sejarah, Rasulullah langsung membangunnya. Hingga dikisahkan badan beliau penuh debu, dan pasir.

Diteruskan oleh Abu Bakar, Umar, dan Usman, masjid itu ahirnya terwujut.

Masjid ini membawa pesona. Saking istimewanya, dalam suatu riwayat, setiap hari Sabtu, Senin, dan Kamis, nabi selalu mengunjunginya. Dan salat sunah di masjid tersebut.

Mas Bajuri, dari Travel Bakkah, menjelaskan pahala ke Masjid Quba.
Bagi yang ke masjid, dengan berwudu dari rumah, dapat pahala ibadah satu kali umrah. Itu juga dijelaskan dalam hadist Ibnu Majah.

Sebelum ke Quba, jemaah dianjurkan berwudu dulu dari hotel. "Sudah berwudu" ingat Mas Bajuri, kepada jemaahnya sebelun naik bis.

Jemaah yang ke Madinah, pasti menyempatkan salat di masjid pertama tersebut. Selain memburu pahala, juga memburu oleh oleh.

Di seputaran masjid, di dekat parkir bis, banyak penjual oleh oleh. Mulai dari parfum, pakaian, makanan, kurma, dan banyak lagi. Dijual dengan harga yang relatif murah.

Karena jemaah kita dikenal suka belanja, mereka secara marketing, menawarkannya dengan bahasa kita. Sampai pembayaran dengan mata uang rupiah pun diterima.

Itulah pesona Masjid Quba. Ada pesona lain, yaitu Masjid Qiblatain, dan medan perang Khandaq.


Juga tak kalah menariknya, bagi jamaah Indonesia, yaitu kebun kurma. Semuanya akan saya tulis dalam kisah berikutnya. In Syaa Allah, besok. (Bersambung)

Sumber: