Proyek Pasar di Pondok Maritim Dibongkar Usai Diprotes Warga, Harapan untuk RTH Kembali Hijau

Lokasi proyek pembangunan pasar di Pondok Maritim yang diprotes warga dan telah dibongkar. --
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Bangunan pasar yang berdiri di atas aset Pemerintah Kota Surabaya akhirnya dibongkar sendiri oleh pemiliknya. Sebelumnya, proyek pembangunan pasar yang sudah berjalan 50 persen di lahan ruang terbuka hijau (RTH) tersebut ditolak oleh warga setempat karena cacat prosedur dan mengusik ketenangan lingkungan.
Ketua RT 12/RW 06 Pondok Maritim Indah, Eko Arif Sujarwo, mengatakan bahwa sejumlah warga dan Ketua RT telah melakukan protes beberapa waktu lalu. Setelah dilakukan inspeksi mendadak (sidak) oleh DPRD Surabaya, dan dilakukan mediasi dengan pihak pengembang akhirnya disepakati bahwa bangunan pasar tersebut harus dibongkar.
Mini Kidi--
"Protes warga dan respon dari DPRD Surabaya berhasil mengembalikan fungsi lahan sebagai RTH dan menjaga lingkungan tetap lestari," tandasnya.
Eko menjelaskan bahwa pengembang telah melakukan pembongkaran bangunan pasar sebelum batas waktu akhir yang diberikan, yaitu akhir Februari.
"Meski demikian, hingga kini masih tersisa dinding bangunan yang mungkin akan dibongkar secara bertahap karena masih ada waktu satu bulan. Yang pasti di awal Maret lokasi itu harus steril," imbuhnya.
BACA JUGA:Daun Afrika di Taman TOGA Pondok Maritim Indah Jadi Andalan Warga Atasi Kolesterol dan Asam Urat
Disinggung apakah urukan batu kapur di lahan tersebut juga diambil kembali seperti yang sampaikan pihak pengembang, ia mengaku hingga saat ini belum melihat adanya tindakan pengerukan tesebut.
"Sampai sekarang belum ada action," ujarnya.
Warga berharap lokasi RTH tersebut nantinya dapat ditanami kembali dengan pohon-pohon yang produktif. Eko menambahkan bahwa sebelumnya di lokasi tersebut terdapat sejumlah pohon yang sudah berbuah, namun telah diratakan dengan tanah saat proyek pembangunan pasar dimulai.
BACA JUGA:Warga Balas Klumprik Tolak Lahan Makam Pondok Maritim Indah Dikelola Pemkot Surabaya
"Karena lahan tersebut aset pemkot dan berada di RTH yang pengelolaannya ada di dinas lingkungan hidup. Kami harapkan untuk bisa ditanami pohon yang produktif lagi, " ujarnya.
Menurut Eko ada beberapa dasar waganya menolak pembangunan pasar tersebut. Salah satu yang diungkapkan adalah kekhawatiran mereka akan dampak sosial dan lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek tersebut.
Sumber: