Harga Cabai Meroket di Petani, Pemkot Surabaya Dorong Warga Tanam Cabai di Pekarangan Rumah
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya bersama poktan dan petani urban farming melakukan penanaman cabai. -arif Alfiansyah-
BACA JUGA:Menteri ATR/Kepala BPN Serahkan Sertipikat Tanah kepada Masyarakat Sijenjang, Kota Jambi
Antiek berharap, warga Kota Surabaya bisa melakukan gerakan tanam cabai di rumahnya masing-masing, dengan minimal menanam pada 2 pot.
"Itu bisa untuk mencukupi kebutuhan sendiri. Kalau gerakan menanam itu minimal 2 pot, itu sudah mampu mengurangi kebutuhan pasar. Kalau kebutuhan terbesar, biasanya dari rumah makan atau restoran,” ujarnya.
BACA JUGA:Putra Asli Magetan, Mantan Kapolresta Surakarta Kini Dipercaya Jabat Kapolda Jateng
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Suyono menyampaikan saat ini tanaman cabai rawit merah di dataran tinggi banyak yang mati dan dibongkar, akibat dari dampak kekeringan. Sedangkan di dataran rendah, masih musim tanam.
“Pada masa vegetatif banyak serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) khususnya virus dan trips, sehingga mengganggu masa pertumbuhan,” kata Suyono.
BACA JUGA:Koalisi Gemuk Er-Ji
Sedangkan untuk produksi cabai rawit, saat ini di dataran tinggi Jawa Timur, kurang 5-12 persen sudah memasuki masa akhir masa panen.
“Adapun panen saat ini di dataran rendah masih spot-spot di karenakan masa tanam mundur pengaruh iklim. Selain itu, saat ini sudah ada serangan Jamur Colletotrichum Capsici (antraknosa) dan lalat buah juga berpengaruh mengurangi produksi,” ujar dia.
BACA JUGA:Rekom Turun, PDIP Resmi Usung Eri-Armuji untuk Pilwali Surabaya
Dengan adanya penurunan produksi, maka harga menjadi naik mulai akhir Juni sampai saat ini. Diprediksi harga rata-rata masih tinggi sampai minggu ke-3 bulan Agustus 2024, dikarenakan ada jeda masa panen.
BACA JUGA:223 Desa/Kelurahan di Jatim Diresmikan Bepredikat Sadar Hukum
“Seharusnya dataran tinggi masih panen apabila tidak terjadi kekeringan. Prediksi akhir bulan Agustus, sudah ada luas tambah panen. Kenaikan harga tidak akan mahal sekali, dikarenakan masih ada beberapa sentra yang panen di seluruh Indonesia,” pungkasnya. (*)
Sumber: