Sejarah Genteng di Berbagai Budaya

Sejarah Genteng di Berbagai Budaya

Genteng, material atap yang terbuat dari tanah liat, memiliki sejarah panjang dan menarik di berbagai budaya di seluruh dunia.-Ilustrasi Pixabay.-

Di Tiongkok, genteng tradisional yang disebut "wapan" terbuat dari tanah liat dan dibentuk seperti ikan.

Di Jepang, genteng tradisional yang disebut "kawara" terbuat dari tanah liat dan dibakar dengan api kayu.

Genteng di Masa Kini:

Saat ini, genteng tersedia dalam berbagai bentuk, gaya, dan bahan, dari genteng tanah liat tradisional hingga genteng beton dan logam.

Genteng modern diproduksi dengan teknologi yang canggih dan memiliki berbagai keunggulan, seperti tahan air, tahan api, dan tahan lama.

Fungsi Genteng:

Genteng bukan hanya penutup atap yang indah, tetapi juga memiliki fungsi penting untuk melindungi rumah dari hujan, panas matahari, angin, dan salju.

Genteng yang baik dapat membantu menjaga suhu ruangan agar tetap nyaman dan mencegah kebocoran air.

Genteng merupakan material atap yang memiliki sejarah panjang dan evolusi yang menarik.

Lebih dari sekadar penutup atap, genteng menyimpan kisah tentang teknologi, arsitektur, dan tradisi di berbagai belahan dunia.

Genteng telah menjadi bagian penting dari konstruksi bangunan selama berabad-abad dan akan terus menjadi material atap yang populer di masa depan.

 

 

 

 

Sumber: