Menanti Nakhoda Baru PDI-P Surabaya: Spekulasi Figur Mengemuka, Keputusan Akhir di Tangan Pusat
Pengamat Politik Ikhsan Rosidi. -mg2/Arif Alfiansyah-
BACA JUGA:Adi Sutarwijono: Saya Tunduk dan Patuh, Tegak Lurus dengan Ketua Umum Ibu Megawati
Lebih lanjut, Ikhsan menyoroti aspek yang paling menarik untuk dicermati saat ini, yaitu bagaimana komposisi kepemimpinan DPC PDI-P Surabaya akan terbentuk pasca-Adi Sutarwijono. Tak terhindarkan, perhatian publik kini tertuju pada dua figur kuat di Surabaya, yaitu Eri Cahyadi dan Armuji.
"Publik banyak menghubungkan Eri Cahyadi dan Armuji sebagai sosok kuat yang berpotensi besar berperan menentukan siapa pengganti ketua DPC PDI-P Surabaya, mengingat kaliber dan kapasitas keduanya," tuturnya.
BACA JUGA:Yordan: Kembalikan Fungsi DPC PDI-P Kota Surabaya
Menurut analisisnya, jika PDI-P menginginkan sosok ketua DPC yang merupakan kader tulen, yang merintis karir politik dari bawah, memahami ideologi partai hingga ke akarnya, serta mampu menjadi administrator organisasi yang baik, maka Armuji kemungkinan besar akan memiliki peran signifikan dalam proses penentuan tersebut.
"Jika PDI-P menginginkan PDI-P dipimpin oleh kader genuine yang karir politiknya betul-betul berangkat merangkak dari bawah dan memahami betul PDI-P hingga ke inti dan akar-akarnya, serta bisa berperan sebagai administratur yang baik, maka Armuji akan memiliki peran kuat untuk ikut menentukannya, " paparnya.
BACA JUGA:Tiga Kepengurusan DPC PDI-P di Jatim Terancam, Pascalengser Ketua DPC PDI-P Surabaya
Sebaliknya, jika PDI-P lebih condong pada figur yang populer, baik di kalangan internal partai maupun di mata masyarakat umum, serta mampu menjadi solidarity maker atau pemersatu, maka peran Eri Cahyadi akan menguat.
"Kedekatan khusus Eri dengan Bu Risma (Tri Rismaharini) yang sudah dipahami publik, membuka kemungkinan besar Bu Risma juga akan berperan vital dalam pemilihan calon pengganti ini," tambah Ikhsan.
Namun, Ikhsan mengingatkan ada faktor paling penting yang tak boleh diabaikan. Di atas semua kalkulasi dan pengaruh tokoh lokal, ada hal yang jauh lebih penting dalam menentukan siapa pengganti Ketua DPC PDI-P Surabaya, yaitu restu atau pilihan DPP PDI-P, dalam hal ini Ibu Megawati Soekarnoputri.
Ia menekankan bahwa dalam banyak keputusan strategis PDI-P, arahan dari DPP yang dipimpin Megawati terbukti menjadi rujukan utama dan fatwa yang tidak bisa dibantah. Oleh karena itu, siapapun figur yang akan memimpin PDI-P Surabaya ke depan, keputusan final tetap berada di tangan DPP partai.
"Yang tak boleh diabaikan publik adalah, di atas semua itu masih terdapat hal yang jauh lebih penting dalam menentukan siapa pengganti Ketua DPC PDI-P Surabaya, yaitu restu atau pilihan DPP PDI-P yang selama ini terbukti menjadi rujukan dan pertimbangan utama dan menjadi fatwa yang tidak boleh dibantah dalam banyak putusan yang dilakukan PDI-P, " pungkasnya. (mg2/alf)
Sumber:

