Sambut Hari Jadi Kota Surabaya Ke-731, Pemkot Gelar Ruwat dan Pagelaran Wayang di Tugu Pahlawan

Sambut Hari Jadi Kota Surabaya Ke-731, Pemkot Gelar Ruwat dan Pagelaran Wayang di Tugu Pahlawan

Pagelaran wayang kulit di Tugu Pahlawan Surabaya. -arif Alfiansyah-

SURABAYA, MEMORANDUM - Pemkot Surabaya menggelar ruwatan dan pagelaran wayang kulit di Tugu Pahlawan Surabaya, Sabtu, 4 Mei 2024 malam. Kegiatan ini digelar dalam rangka menyambut Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 pada 31 Mei 2024.

Pelaksanaan ruwatan dan pagelaran wayang itu sukses menyedot perhatian publik. Pasalnya, para generasi muda ikut menyaksikan ruwatan dan pagelaran wayang. Bahkan, anak-anak muda itu sangat antusias saat memasuki prosesi Brayakan Gunungan, yakni saat penonton dipersilakan untuk mengambil hasil bumi. 

BACA JUGA:Dua Motor Adu Banteng Vs Daihatsu Sigra, Satu Tewas

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan bahwa ruwatan dan pagelaran wayang merupakan kegiatan pertama di Bulan Mei 2024 dalam menyemarakan HJKS ke-731

“Para penghayat mengadakan doa untuk Kota Surabaya di Tugu Pahlawan. Kedua, dilanjutkan dengan wayangan. Saya berterima kasih kepada para penghayat yang terus membangun Kota Surabaya dengan kegiatan wayang dan doa-doanya,” kata Wali Kota Eri.

BACA JUGA:Pembangunan Gedung SMA di Kecamatan Ngantru? Tunggu Dulu!

Dengan diadakannya ruwatan sukerta bumi/Kota Surabaya oleh Pemkot Surabaya melalui Dinas Kebudayaan Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga serta Pariwisata (Disbudpprapar) Kota Surabaya, harapannya Kota Pahlawan dapat terhindar dari segala bencana, mendapatkan keselamatan, kondusif, serta warga semakin rukun dan bersatu.

BACA JUGA:Putra Mantan Orang Nomor Satu di Lamongan, Resmi Daftar Calon Bupati di DPD NasDem

Dilanjutkan dengan pagelaran wayang. Melalui pagelaran wayang, Wali Kota Eri menyampaikan bahwa warga dapat belajar tentang kebijaksanaan, keberanian, dan semangat gotong royong untuk memperkuat karakter masyarakat Surabaya.

“Karena wayang ini adalah budaya bangsa. Saya sangat respect dengan pagelaran wayang ini karena yang bermain adalah dalang cilik, dan yang bermain alat musiknya adalah anak-anak cilik,” ungkapnya.

BACA JUGA:Lionel Messi Membuat Sensasi dengan Assist Terbanyak dalam Satu Pertandingan

Pagelaran wayang kali ini membawakan lakon utama berjudul Sang Bima dengan menampilkan 1 dalang bocah dan 3 dalang muda, yakni Ki Rendra Adam, Ki Bayu Wiyan Wijaya, Ki Tee Boen Liong (Sabdo Sutejo), dan Ki Nyui Warsono.

BACA JUGA:Tahun Ini Pemkot Madiun Usulkan Penutupan Kali Gempol ke Kementerian PUPR

“Saya berikan apresiasi untuk acara hari ini, sehingga budaya itu bisa dilanjutkan oleh penerus-penerus bangsa. Terima kasih kepada para seniman wayang, ini menunjukkan bahwa Surabaya tidak akan kehilangan budaya wayang karena ada penerusnya,” ujaranya.  (*)

Sumber: