Dampak Cuaca Ekstrem, Dispendik Larang Sekolah Gelar Kegiatan di Luar Kota

Dampak Cuaca Ekstrem, Dispendik Larang Sekolah Gelar Kegiatan di Luar Kota

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh.--

SURABAYA, MEMORANDUM-Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya menghimbau sekolah tidak menggelar kegaiatan di luar kota. Sebab kondisi cuaca ekstrem menjadi pertimbangan dengan mengedepankan keselamatan para pelajar.

Berdasar informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa sejumlah wilayah di Jawa Timur berisiko mengalami cuaca ekstrem dan dampaknya. Di antaranya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, puting beliung, dan tanah longsor untuk dataran tinggi.

BACA JUGA:Ketua Majelis Hakim Berhalangan Hadir, Sidang Mantan Kadispendik Jatim Saiful Rachman Ditunda

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, meski belum ada surat edaran resmi soal larangan sekolah menggelar kegiatan di luar kota, tapi kepala sekolah sudah diingatkan agar tidak mengadakan kegiatan atau rekreasi di luar kota, terlebih di daerah yang berpotensi mengalami bencana alam. Sebab kondisi cuaca saat ini sangat beresiko. Oleh karena itu pihak sekolah harus mempertimbangkan keselamatan anak. 

BACA JUGA:Jadi Polemik, Komisi D Minta Dispendik Keluarkan Larangan Wisuda Siswa

"Pada pertemuan kepala sekolah itu sudah kami ingatkan. Agar kegiatan outing class tidak di luar kota, tapi di Surabaya saja. Karena kan sekolah sekolah biasanya mengemas kegiatan seperti itu (outing class atau rekreasi) luar kota ya, itu agar tidak dilakukan di luar kota agar tidak beresiko. Sebab saat ini memang perkiraan cuaca BMKG adalah cuaca ekstrem, fenomena alamnya tidak memenuhi ketika menggelar kegiatan luar kota yang beresiko," kata Yusuf diwawancarai Memorandum.

BACA JUGA:Tren Kekerasan Pelajar Naik, DPRD Desak Dispendik Lakukan Pengawasan

Imbuan itu ditujukan kepada kepala SD, SMP negeri dan swasta, serta kepala PAUD dan pendidikan non formal di Kota Surabaya. Meskipun tidak pasti terjadi musibah, menurutnya sebagai kepala sekolah harus bisa menghimbau dan mencegah kegiatan di luar kota. Karena pertanggung jawaban keselamatan siswa yang mengadakan kegiatan ada di kepala sekolah. 

Yusuf menyarankan agar kegiatan luar kota diganti di Surabaya saja. Manfaatkan fasilitas seperti taman, serta wisata alam di Surabaya untuk kegiatan yang lebih bermanfaat, jadi lebih memberikan kesan tersendiri kepada anak. Sebab Surabaya memiliki destinasi wisata menarik untuk bisa mengedukasi para pelajar.

"Sebelumnya sudah kami antisipasi dan sampaikan kepada pihak sekolah, misal ketika menggelar outing class cukup di lingkup kota Surabaya saja.  Di Surabaya banyak lah, misalnya wisata Alam hutan kota, itu kan banyak, ada wisata Mangruf, Romokalisari, itu yang memang nanti harapan kami pembelajaran outing class atau lainnya," paparnya.

Pihaknya juga menghimbau liburan sekolah juga bisa dimanfaatkan siswa untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dibandingkan liburan secara rombongan sekolah

"Makannya lebih baik anak anak ditamkan nilai nilai akademisnya dan implementasi kurikulum merdeka, mungkin ada tugas gotong royong membantu orang tua di rumah, misalnya. Biar tidak kemana mana anak ini. Lebih baik mengembalikan waktu anak dengan keluarga, demi keselamatan anak juga," pungkasnya. (alf)

Sumber: