Warga Gunungsari Surabaya Laporkan Dugaan Penipuan Investasi ke Wakil Wali Kota
Sandy Arafi dan rekannya melapor ke Rumah Aspirasi Wawali Surabaya, Armuji. -Oskario Udayana-
SURABAYA, MEMORANDUM.DISWAY.ID - Sandy Arafi, warga Gunungsari, Surabaya, mengaku menjadi korban penipuan investasi yang dilakukan oleh perusahaan investasi PT Komunitas Cinta Kasih Sesama (KCKS).
BACA JUGA:Naik Pitam, Armuji Dampingi Puluhan Korban Penipuan Jual Beli Rumah Cessie ke Polda Jatim
Ironisnya, selain sebagai nasabah, Sandy juga merupakan karyawan di perusahaan tersebut.

Mini Kidi--
Menurut pengakuannya, selama bekerja di PT KCKS, ia tidak hanya diminta untuk menanamkan modal, tetapi juga ditugaskan mencari nasabah baru secara daring oleh dua pimpinan perusahaan yang berkewarganegaraan Tiongkok.
Namun, pada 1 Desember 2025, kantor perusahaan mendadak tutup. Seluruh akses ke aplikasi, situs web, layanan pelanggan, hingga fitur-fitur digital perusahaan tidak lagi bisa diakses.
BACA JUGA:Sengketa Rumah di Jalan Grudo, Wawali Armuji Sarankan Gugatan ke Pengadilan
Sandy mengaku telah menginvestasikan dana sebesar Rp18 juta dan kini tidak dapat menarik kembali haknya. Ia bukan satu-satunya korban. Setidaknya lima karyawan dan nasabah lain mengalami nasib serupa, dengan nilai investasi bervariasi antara Rp 10 juta hingga Rp 33 juta.
Merasa dirugikan, Sandy melaporkan kasus ini ke Rumah Aspirasi Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji. Laporan tersebut mendapat respons positif.
BACA JUGA:Wanita Kediri Adukan Paspor Ditahan Mantan Majikan ke Rumah Aspirasi Armuji
"Pak Armuji bahkan berencana melakukan inspeksi mendadak ke kediaman salah satu pimpinan PT KCKS yang berada di kawasan Kalijudan," ungkapnya.
Sandy menjelaskan, ia pertama kali mengenal PT KCKS melalui aplikasi bernama AVPN yang tersedia di Google Playstore. Aplikasi tersebut kemudian berganti nama menjadi PT KCKS, dengan tampilan menyerupai platform reksa dana.
BACA JUGA:Warga Sawunggaling Mengadu ke Wawali Armuji Terkait Klaim Lahan oleh Pertamina
"Saya tertarik bergabung karena iming-iming keuntungan tinggi, yakni hingga 50 persen, bahkan meningkat menjadi lebih dari 70 persen pada November 2025," ungkap Sandy.
Sumber:


