Upaya Akselerasi Vaksinasi Covid-19, Kodim 0821 Lumajang Gelar Rapat Koordinasi
Lumajang, memorandum.co.id - Sebagai upaya akselerasi untuk mencapai target vaksinasi Covid-19, Kodim 0821 Lumajang menggelar rapat koordinasi tentang percepatan vaksinasi di Kabupaten Lumajang bertempat di Lobby Makodim 0821 Lumajang, Selasa (31/8/2021). Kegiatan tersebut dihadiri oleh Dandim 0821 Lumajang Letkol Inf Andi Andriyanto Wibowo, Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno, Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekda Kabupaten Lumajang Basuni, Kepala Kemenag Kabupaten Lumajang, Kepala OPD terkait, tokoh agama dan perwakilan pimpinan pondok pesantren di wilayah Kabupaten Lumajang. "Hari ini kita coffee morning bersama dengan stakeholder terkait, dinas-dinas terkait, Kemenag, PC NU, PD Muhammadiyah serta beberapa perwakilan ponpes. Kita coba cari solusi bagaimana untuk program vaksinasi di Kabupaten Lumajang yang masih rendah sekali bisa berhasil, karena target 70% dan sekarang kita masih 25,8%," kata Dandim 0821 Lumajang Letkol Inf Andi Andriyanto Wibowo saat dikonfirmasi. Ia juga menyampaikan, bahwa tujuan dari kegiatan ini selain untuk mencari solusi terkait percepatan vaksinasi juga terkait adanya beberapa pondok pesantren yang menolak untuk dilakukan vaksinasi. "Sebenarnya bukan penolakan secara masif, banyak pondok pesantren besar sudah melaksanakan vaksinasi namun ada beberapa yang memang kurang sosialisasi sehingga ada keraguan," ujarnya. Menurutnya, alasan penolakan pondok pesantren untuk melakukan vaksinasi karena wali santri menolak jika anaknya divaksin. Serta adanya anggapan di masyarakat bahwa vaksinasi bisa menyebabkan orang meninggal. "Karena sosialisasinya mungkin kurang serta penerimaan informasinya masih setengah-setengah. Oleh karena itu, nanti secara masif akan kita datangi bersama-sama dengan Polres, Kemenag, tokoh agama dan Dinas Kesehatan untuk memberikan pengertian bahwa vaksin itu aman. Nanti akan kami undang perwakilan dari wali santri, kita tanya, kita ajak ngobrol bersama," tuturnya. Ia mengungkapkan, bahwa target vaksinasi Covid-19 untuk pondok pesantren sekitar 5.000 orang. Sedangkan yang sudah divaksin masih sekitar hampir 2.000 orang. "Harapannya target vaksinasi itu terpenuhi, minimal pondok pesantren besar sudah tercover sehingga meminimalisir penyebaran Covid-19," ungkapnya. Lebih lanjut, ia menambahkan, sampai saat ini untuk penegasan terkait masalah vaksinasi masih diimplementasikan oleh dinas pendidikan dengan mendorong tenaga pendidik dan siswa yang masuk kategori 12 tahun ke atas untuk seratus persen sudah divaksin. Ini sebagai keyakinan bahwa kegiatan belajar mengajar tatap muka secara terbatas bisa dilakukan. "Harapannya untuk dinas-dinas yang lain juga mengikuti apa yang sudah dilakukan oleh Dinas Pendidikan dan mudah-mudahan dalam minggu ini kasus aktif bisa berkurang drastis dan kapasitas BOR di rumah sakit bisa menurun sehingga kita bisa turun ke level tiga," pungkasnya. (fai)
Sumber: