Kakanwil Bahtiar Meminta Kemenag Menjadi Garda Antikorupsi
Kakanwil Kemenag Jatim Akhmad Sruji Bahtiar di acara tasyakuran Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 di Kantor Kemenag Kabupaten Probolinggo.-Eko Hardianto-
Ia mengimbau masyarakat agar memperkuat pemahaman agama sebagai upaya mencegah konflik berbasis agama.
“Jika seseorang memahami nilai-nilai kebaikan dalam agamanya, maka tindakan intoleransi atau kekerasan tidak akan terjadi,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Selain isu gratifikasi dan intoleransi, Bahtiar juga menyoroti fenomena pernikahan dini yang masih marak di Jatim. Menurutnya, pernikahan anak di usia dini memiliki risiko tinggi, baik dari segi kesehatan maupun keberlangsungan rumah tangga.
“Pernikahan anak berisiko tinggi. Secara mental, mereka belum siap menjalani kehidupan rumah tangga,” ungkap Bahtiar.
Menurutnya bahwa tokoh agama dan masyarakat memiliki peran penting dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai bahaya pernikahan dini.
“Kita harus memperkuat edukasi kepada keluarga agar tidak ada keinginan menikahkan anak di usia dini. Keluarga yang harmonis dan matang menjadi kunci kehidupan yang sejahtera,” ujarnya.
Bahtiar menegaskan kesiapan Kemenag Jatim untuk bersinergi dengan Khofifah Indar Parawansa dalam mendukung program pemerintah daerah.
“Siapapun pemimpinnya, kita akan mendukung program Pemprov Jatim yang bertujuan untuk kemaslahatan masyarakat,” pungkasnya.
Ia mengajak seluruh ASN di lingkungan Kemenag Jatim untuk memperkuat integritas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Kemenag harus menjadi garda terdepan dalam menciptakan kehidupan beragama yang harmonis dan sejahtera,” tutup Bahtiar. (jon/ekh)
Sumber: