Fenomena Tahunan, Jasa Tukar Uang Baru Bermunculan di Jalan Bubutan

Jasa penukaran uang baru yang mangkal di Jalan Bubutan--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idulfitri, fenomena jasa tukar uang baru kembali marak di berbagai titik Kota SURABAYA. Salah satu lokasi yang menjadi pusat aktivitas ini adalah Jalan Bubutan, tepatnya di sekitar BG Junction.
Beberapa orang terlihat mangkal dengan membawa kantong-kantong berisi pecahan uang baru untuk melayani warga yang ingin menukar uang sebagai persiapan lebaran. Salah satu pelaku usaha musiman ini adalah Basrowi, seorang penarik becak asal Ampel yang rutin menjalankan bisnis ini setiap tahun.
BACA JUGA:Jelang Idulfitri, BI Malang Siapkan Penukaran Uang Tunai Rp 4 Triliun
Mini Kidi--
Basrowi mengungkapkan bahwa ia memulai jasa penukaran uang baru dengan modal sebesar Rp80 juta.
“Kalau tidak habis, ya rugi, karena saya membeli dari pengepul dengan harga premium, bukan dari bank resmi. Misalnya, untuk pecahan Rp.1 juta, saya harus membayar tambahan Rp. 200 ribu sebagai biaya administrasi. Sementara untuk pecahan Rp. 5 juta, biayanya mencapai Rp. 600 ribu," ujarnya.
Meski demikian, Basrowi optimis bahwa usaha ini akan menguntungkan seperti tahun-tahun sebelumnya. Dalam sehari, ia bisa melayani puluhan orang, terutama pada jam-jam ramai seperti pagi hingga siang hari.
BACA JUGA:Pemkab Jember Gandeng 11 Perbankan Buka Penukaran Uang Baru
Penjual jasa tukar uang baru seperti Basrowi menawarkan layanan dengan harga yang sedikit lebih mahal dibanding nilai nominal uang. Contohnya, untuk penukaran Rp100 ribu, pelanggan harus membayar Rp120 ribu. Begitu pula untuk pecahan lainnya, ada selisih sekitar Rp20 ribu hingga Rp600 ribu tergantung jumlah uang yang ditukar.
“Orang-orang yang punya uang lebih biasanya nggak masalah bayar lebih. Yang penting mereka dapat uang baru buat angpau lebaran,” kata Basrowi.
Namun, bagi sebagian warga, harga yang lebih tinggi ini kadang membuat mereka berpikir dua kali.
BACA JUGA:Jelang Idulfitri 1445 H, BI dan Perbankan Layani Penukaran Uang
“Kalau cuma Rp100 ribu, banyak orang yang mikir-mikir dulu karena harga yang lebih mahal dari pada tahun sebelumnya,” ujarnya
Menurut Basrowi, jumlah penjual jasa tukar uang baru di Jalan Bubutan tahun ini lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Sumber: