Banjir Madiun, Mas Wawali Turun Langsung dan Berikan Bantuan pada Warga

Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun turun langsung meninjau banjir di Kelurahan Pilangbango.-Moch Adi Saputro-
MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID – Banjir terjadi di sebagian wilayah Kota Madiun, Sabtu malam 15 Maret 2025. Khususnya di wilayah perbatasan antara kota dan Kabupaten Madiun, yakni di Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun.
BACA JUGA:Pemerintahan Maidi-Panuntun Komitmen Sukseskan Program Presiden Prabowo Subianto
Saat terjadi banjir, Wakil Wali Kota (Wawali) Madiun, F Bagus Panuntun turun langsung meninjau lokasi. Kemudian pagi harinya, pihaknya menyerahkan bantuan bagi warga yang terdampak.
--
“Sabtu malam kita tinjau. Kemudian Minggu pagi kita salurkan bantuan bagi warga terdampak. Kurang lebih sekitar 109 keluarga terdampak,’’ kata Bagus, Minggu 16 Maret 2025.
Mas Wawali mengungkapkan, banjir disebabkan air kiriman dari wilayah hulu. Kapasitas sungai yang terbatas tidak mampu menampung debit air hingga meluap dan menggenangi sebagian rumah warga Kelurahan Pilangbango. Genangan air mencapai 20-50 sentimeter.
“Bantuan kami salurkan berupa sembako, makanan siap saji, selimut, dan beberapa kebutuhan lainnya,’’ sebutnya.
Wakil Wali Kota Madiun, F Bagus Panuntun menyalurkan bantuan bagi warga terdampak banjir di wilayah Kelurahan Pilangbango, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun, Minggu 16 Maret 2025.-Moch Adi Saputro-
Selain menyalurkan bantuan, Mas Wawali mengaku juga mengevaluasi peristiwa banjir tersebut. Pun mengantisipasi bencana serupa terulang kembali.
BACA JUGA:Terbukti Kinerjanya, PSI Kota Madiun All Out Dukung Maidi-Panuntun
“Saluran air di Kota Madiun sebenarnya cukup aman. Tapi, karena debit air yang besar ditambah adanya penumpukan material sampah membuat air meluap,’’ ungkapnya.
BACA JUGA:Dicalonkan Wawali Madiun, Bagus Panuntun Bersiap Mundur dari DPRD
Menurutnya, pemantauan hingga pembersihan saluran air atau sungai menjadi langkah awal penanganan. Seiring itu, pihaknya bakal melakukan pembahasan strategis bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat. Khususnya dalam hal pemanfaatan embung Pilangbango.
Sumber: