Anugerah Sabda Budaya, Cara FIB UB Uri-Uri Budaya Sastrawan dan Pekerja Seni

Anugerah Sabda Budaya, Cara FIB UB Uri-Uri Budaya Sastrawan dan Pekerja Seni

Prosesi penghargaan dan apresiasi di Anugerah Sabda Budaya dari FIB UB.-Ariful Huda-

MALANG, MEMORANDUM.CO.ID - Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Brawijaya (UB) yang secara terus menerus dan konsistensi nguri-nguri budaya. Bahkan, telah melaksanakan apresiasi dan penghargaan kepada para pelaku seni dan sastrawan, sudah sejak 2018. 

BACA JUGA:FTP UB Himpun Alumni Praktisi untuk Mengajar serta Dosen Mengabdi di Kampus Malang

Diwujudkan dalam bentuk Orasi dan Anugerah Sabda Budaya (ASB), untuk para pelaku seni budaya. Memberikan apresiasi melalui 7 kategori jenis budaya masyarakat. Mengingat, atas kerja keras dan  jerih payahnya, telah memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas.

BACA JUGA:FIB UB ‘Bersih-Bersih’ dengan Pencanangan Zona Integritas

"Saya kira, belum ada perhatian khusus kepada hasil karya kesenian dan kebudayaan. Karena itu, kami melalui Anugerah Sabda Budaya, memberikan apresiasi kepada para pelaku seni budaya. Tentunya, yang masuk kategori yang ditetapkan tim kurator," terang Dekan Fakultas FIB UB, Hamamah, SPd, MPd, PhD ditemui disela-sela pemberian penghargaan ASB di Hotel Mercure, Selasa 5 November 2024.

BACA JUGA:UB dan Bapanas Kampanyekan Gerakan Konsumsi Pangan Lokal

Ia menambahkan, ASB juga dimaksudkan sebagai sarana sarana uri-uri budaya. Dikembangkan melalui media Digital Humanities. Hasil karya budaya, bisa dinikmati sampai ke generasi berikut berikutnya.

BACA JUGA:Lewat Muscab, Dekan FT UB Terpilih Ketua PII

"Ada hasil karya yang di saat tertentu, sangat booming. Namun berikutnya, tenggelam. Karena itu, melalui teknologi digital humanities, karya budaya bisa tetap eksis dan dinikmati sampai ke masa mendatang," lanjutnya.

BACA JUGA:Digital Lounge @Campus Manjakan Sivitas Akademika UB

Ia menyebut, ada sejumlah karya budaya yang didigitalkan, seperti karya wayang. Semuanya, dilakukan melalui penelitian para dosen. Kemudian festival air di Mangliawan. Tidak ketinggalan, tentang kebudayaan Bromo Tengger Semeru (BTS). Sudah disiapkan, museum untuk BTS. 

BACA JUGA:FTP UB Gelar Seminar Pengembangan AI untuk Agro Industry

"Semuanya, sebagai langkah merawat keaneka ragaman budaya. Agar bisa dinikmati sampai ke generasi selanjutnya," pungkasnya.

Yohanes Patmo Adi Nugroho, salah satu panitia dalam gelaran ASB menjelaskan, FIB sangat konsern dalam mengapresiasi kerja keras, jerih payah dan capaian para pelaku budaya.

Sumber: