Perihal Contekan, Debat Kedua Pilkada Blitar Berakhir Ricuh

Perihal Contekan, Debat Kedua Pilkada Blitar Berakhir Ricuh

Pasangan Rini Syarifah-Abdul Ghoni yang diduga membawa contekan pada debat publik kedua--

BLITAR, MEMORANDUM.CO.ID - Debat publik kedua pemilihan calon Bupati dan Wakil Bupati Blitar berakhir ricuh. Akhirnya, debat yang mempertemukan pasangan Rijanto-Beky Herdihansah melawan Rini Syarifah-Abdul Ghoni ini terpaksa dihentikan, Senin 4 November 2024.

Kericuhan dipicu oleh Rini Syarifah atau Mak Rini yang diduga terus-menerus membaca contekan saat pemaparan visi-misi pada segmen awal.

Padahal, KPU telah melarang kedua paslon membawa contekan dalam bentuk apapun saat debat berlangsung. Tata tertib ini juga telah dipaparkan oleh moderator pada awal pembukaan acara. 

Alhasil, belum selesai Mak Rini memaparkan visi-misinya, calon petahana itu langsung disoraki dan disebut "ngrepekan" (tukang nyontek) oleh para pendukung Rijanto-Beky.

BACA JUGA:Debat Perdana, Bambang-Bayu Inginkan Kota Blitar RAMAH dan Lebih Keren

BACA JUGA:Siap Lanjutkan Pembangunan Blitar di Periode Kedua, Mak Rini Resmi Daftar ke KPU

Rijanto-Beky dan timnya juga sempat melayangkan protes berulang kali atas tindakan yang dilakukan Mak Rini tersebut. Akhirnya, pasangan nomor urut 1 itu memutuskan untuk turun panggung, karena merasa Mak Rini tidak fair.

KPU Kabupaten Blitar pun memutuskan untuk menutup acara debat, setelah mediasi antara kedua tim pemenangan tak menemui kata sepakat.

"Ini tidak fair, kita semua sudah sepakat bahwa tidak boleh membawa catatan, kecuali yang sudah disediakan oleh KPU. Nyatanya, baru segmen pertama, paslon 2 sudah bawa contekan," ungkap LO (perwakilan) Tim Rijanto-Beky, Najib Zakaria kepada wartawan.

BACA JUGA:Rahmat Santoso Siap Kampanye untuk Rijanto-Beky Menangkan Pilkada Kabupaten Blitar

BACA JUGA:Rijanto-Beky Teken Pakta Integritas, Bukti Komitmen Terhadap NU Kabupaten Blitar

Tim Rijanto-Beky menghendaki kompetisi yang berkualitas, dengan menghadirkan calon-calon pemimpin yang hebat.

"Ini alasan kita tidak mau ada catatan dalam debat. Kalau mau membaca terus seperti itu, gak perlu ada debat. Kita mau cari pemimpin yang punya kapasitas," imbuhnya.

Pantauan media di lokasi, Mak Rini mulai membaca catatan sejak awal dia membuka pemaparan visi-misinya. Mak Rini pun terus membaca sepanjang pemaparannya, bahkan ia juga kedapatan membaca data capaian kinerja berupa Indeks Infrastruktur dan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM).

Sumber: