Mengenal Sejarah dan Fenomena Tren Fashion dari Era Victoria sampai Era Modern

Mengenal Sejarah dan Fenomena Tren Fashion dari Era Victoria sampai Era Modern

Tren Fashion dari masa ke masa--


Athaya M. Jumhur, Mahasiswi Ilmu Sejarah, Universitas Airlangga & Duta FIB UNAIR 2023--

SURABAYA, MEMORANDUM - Tren fashion telah menjadi bagian integral dari budaya manusia selama berabad-abad. Salah satu era yang paling berkesan dalam sejarah fashion adalah era Victoria, yang berlangsung dari tahun 1837 hingga 1901.

Di bawah pemerintahan Ratu Victoria. Era ini ditandai dengan perubahan sosial dan ekonomi yang pesat, dipicu oleh Revolusi Industri. Ini memungkinkan pakaian, yang sebelumnya hanya dapat diakses oleh kaum aristokrat, menjadi lebih terjangkau bagi kaum pekerja.

BACA JUGA:Fashion Show Daur Ulang Sampah Dihujat Netizen, DPRD Akan Panggil DLH

BACA JUGA:Lomba Fashion Show Daur Ulang Sampah Pemkab Madiun Dicibir Nitizen Hingga Dewan

  • Tren Fesyen 1920-an "Flapper Era"

Setelah Perang Dunia Pertama, tahun 1920-an melihat lahirnya Flapper Era, yang identik dengan pakaian glamor dan berani, potongan rambut pendek, serta riasan mencolok seperti lipstik merah dan mata gelap. Tren ini tidak hanya mencerminkan mode, tetapi juga simbol kebebasan dan perayaan bagi wanita yang mulai bekerja di industri selama perang dan memperoleh penghasilan sendiri.

  • Tren Fesyen 1930-an "Keanggunan yang Sederhana"

Di tahun 1930-an, tren fashion bergeser menuju gaya yang lebih feminin dan kasual. Penurunan ekonomi global menyebabkan para wanita memilih pakaian yang tidak terlalu mencolok sebagai cara untuk menghadapi masa-masa sulit.

  • Tren Fesyen 1940-an "Gaya Maskulin di Masa Perang"

Pecahnya Perang Dunia Kedua pada tahun 1940-an mempengaruhi tren fashion dengan gaya yang lebih maskulin. Wanita dipaksa untuk menggantikan peran pria di berbagai pekerjaan, dan ini tercermin dalam pakaian mereka. Keterbatasan sumber daya juga membuat fashion menjadi lebih monoton, dengan blazer dan pakaian yang terinspirasi dari seragam militer menjadi populer.

BACA JUGA: Pentas Seni dan Fashion Show Busana Haji Ramaikan Pembukaan Surabaya Haji Umrah Expo 2024

  • Tren Fesyen 1950-an "Kembali ke Feminitas"

Setelah perang, tahun 1950-an menandai kembalinya gaya feminin dengan rok mengembang atau rok poodle sebagai salah satu item paling populer. Warna-warna cerah dan siluet yang dramatis menjadi ciri khas era ini, sebagai bentuk 'balas dendam' wanita setelah harus mengenakan pakaian monoton selama perang.

  • Tren Fesyen 1960-an "Inspirasi dari Figur Publik"

Tahun 1960-an masih mempertahankan beberapa elemen dari era sebelumnya, tetapi mulai melihat inspirasi dari figur publik, terutama Jacqueline 'Jackie' Kennedy. Jackie dikenal karena kemampuannya menggabungkan gaya feminim dari tahun 1950-an dengan elemen yang lebih modern dan elegan, menciptakan tren yang diikuti oleh banyak wanita di seluruh dunia. 

  • Tren Fesyen 1970-an "Kebebasan Ekspresi"

Memasuki tahun 1970-an, tren fashion kembali berubah dengan cepat. Era ini dikenal dengan gaya yang lebih bebas dan ekspresif, mencerminkan perubahan sosial yang terjadi pada saat itu. 

BACA JUGA:Fashion Show Batik Anak-Anak Semarakkan HUT ke-731 Surabaya di Surabaya Tourism Award 2024

  • Tren Fesyen 1980-an "Kemewahan dan Eksentrik"

Tahun 1980-an membawa kembali kemewahan dan eksentrik dalam dunia fashion. Era ini dikenal dengan penggunaan warna-warna cerah, pakaian yang berlapis-lapis, dan siluet yang tegas. Gaya power dressing menjadi populer di kalangan wanita karier, dengan bahu lebar dan jas besar yang menunjukkan kekuatan dan keberanian. Musik pop dan ikon budaya seperti Madonna dan Michael Jackson juga sangat mempengaruhi tren fashion pada era ini.

  • Tren Fesyen 1990-an "Grunge dan Minimalisme"

Sumber: