Lomba Fashion Show Daur Ulang Sampah Pemkab Madiun Dicibir Nitizen Hingga Dewan

Lomba Fashion Show Daur Ulang Sampah Pemkab Madiun Dicibir Nitizen Hingga Dewan

Unjuk kebolehan peserta fashion show yang banyak dicibir warganet dan anggota DPRD-Biro Madiun-

MADIUN, MEMORANDUM - Kegiatan Lomba Fashion Show daur ulang sampah memperingati Hari Lingkungan Hidup 2024 digelar Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun menuai cibiran dari warganett. 

Kegiatan di Alun-Alun Caruban pada Sabtu 8 Juni 2024 itu, turut disayangkan anggota DPRD setempat.

Sebab, peragaan busana yang diikuti ribuan peserta itu. Tak semua memanfaatkan limbah yang ada untuk menciptakan busana daur ulang. Namun, bahan baku baru yang pastinya akan menjadi sampah, mayoritas dari plastik. 

"Yakin itu daur ulang? Kalo untuk karnaval sih ok... Tapi kalo kebermanfaatan sehari hari ataupun untuk digunakan ke acara pesta kok masih ragu. Sebaiknya edukasi dan penerapan 4R (recycle, reuse, reduce, dan replace), yang perlu dimaksimalkan," tulis akun @suryadodik mengomentari postingan Insatgram akun @halomadiun yang mengunggah acara fashion show busana daur ulang sampah plastik. 

BACA JUGA:Ratusan ASN di Pemkab Madiun Pensiun Tahun Ini, Salah Satunya Plt Kadinsos

Komentar lain dituliskan akun @fransiskaputri26 yang menulis "yakin ini plastiknya daur ulang semua? kok kelihatannya plastiknya masih baru-baru semua yaa hahahaa". Bahkan, akun lain menimpali komentar "Pemecahan rekor MURI menciptakan sampah baru." Akun @vvinofficial menyebut “Masih menjadi misteri dimana letak daur ulangnya."

Hingga berita ini ditulis, postingan video berdurasi 20 detik itu terus dibanjiri komentar oleh warganett. Mayoritas, mereka kurang setuju dan menyayangkan gelaran peragaan busana dengan catwalk sepanjang 2.000 meter itu.

Tak hanya netizen, wakil rakyat pun turut angkat bicara. Budi Wahono, Anggota DPRD Kabupaten Madiun menilai, acara tersebut bertolak belakang dengan tujuan diperingatinya hari lingkungan hidup, untuk mengurangi dan pemanfaatan limbah plastik. Tetapi yang terjadi, malah menimbulkan sampah plastik baru.  

"Harusnya pihak penyelenggara lebih  mengedepankan dampak dari kegiatan yang digelar. Bukan malah membuat masalah baru dengan munculnya sampah-sampah yang malah merusak lingkungan," tuturnya. (dif/ju)

Sumber: