Lamongan Terdaftar Wilayah Realisasi Program Inovasi TMC dari BMKG Bersama BBWS

Lamongan Terdaftar Wilayah Realisasi Program Inovasi TMC dari BMKG Bersama BBWS

Program inovasi teknologi modifikasi cuaca (TMC). -Biro Lamongan -

LAMONGAN, MEMORANDUM - Inovasi teknologi modifikasi cuaca (TMC) diharapkan memenuhi kebutuhan air untuk pertanian di Lamongan. Kabupaten Lamongan terdaftar sebagai wilayah realisasi program inovasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS). Inovasi tersebut ialah teknologi modifikasi cuaca (TMC).

BACA JUGA:Kepemimpinan Messi di Copa America Diuji Saat Tak Muda Lagi 

Tujuan utama dilakukannya TMC ialah untuk mengamankan pasokan air terutama pada jaringan irigasi pertanian. Sehingga dapat mencukupi kebutuhan air selama musim kemarau.

BACA JUGA:Misi Berat Messi Mempertahankan Gelar Juara di Copa America 2024 

"Kami sudah dikonfirmasi oleh BMKG dan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS) bahwa Lamongan masuk sebagai daerah yang dilakukan TMC. Dan tentu tujuannya untuk mengamankan pasokan air di musim kemarau. Dan ini adalah yang pertama kalinya," ungkap Kepala Dinas Pengerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan Gunadi, di Kantor Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan. Senin 3 Juni 2024.

BACA JUGA:Ditinggal Messi, Inter Miami Bisa Apa? 

Gunadi menjelaskan, Kabupaten Lamongan masuk di cluster empat. Yang mana pada hari ini pukul 13.15 WIB akan dilangsungkan penerbangan sorti 1. Penerbangan sorti dilakukan menggunakan sistem tebar garam pada awan yang berpotensi hujan, menggunakan pesawat dari Malang.

BACA JUGA:Cetak 12 Gol, Messi Tinggalkan Inter Miami 

"Untuk seluruh pelaksanaan sistem dilakukan oleh BBWS dan BMKG, daerah hanya bertugas memantau curah hujan dan kondisi waduk di daerah masing-masing," jelas Gunadi.

BACA JUGA:Messi Cetak Gol, Inter Miami Kalah untuk Kali Ketiga di MLS Musim Ini 

Total ada dua belas penampungan air di wilayah aliran Bengawan Solo yang akan dilakukan TMC. Kabupaten Lamongan, ada dua sumber air yang menjadi target pemenuhan pasokan menggunakan TMC. Keduanya ialah Waduk Gondang dan Waduk Prijetan.

BACA JUGA:Messi Main, Inter Miami Kembali Raih Kemenangan di MLS 

"Ada dua penampungan air yang akan dipenuhi, imbuh dia, semuanya ada di wilayah selatan. Karena memang wilayah selatan di Lamongan mengalami kekeringan. Sedangkan wilayah utara masih bisa dikategorikan aman dengan lokasinya dekat dengan bengawan," imbuhnya.

BACA JUGA:Gila! Serbet Messi Terjual Rp 15,4 Miliar di Rumah Lelang Inggris 

Pelaksanaan TMC sendiri dimulai dari 30 Mei 2024 hingga 10 Juni 2024. Selain untuk mengatasi kekeringan, TMC juga dilakukan untuk mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah.

BACA JUGA:Ronaldo Kalahkan Messi, Versi Forbes, CR-7 Jadi Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Yaitu Rp 4,1 Triliun 

"Sebagai daerah yang berpredikat sebagai lumbung pangan nasional, menurut Gunadi, Kabupaten Lamongan sangat membutuhkan dan mendukung program TMC. Terutama di wilayah selatan, ketersediaan air untuk pertanian hanya mengandalkan dari insfrastruktur sumber daya air seperti waduk dan embung. Dengan adanya TMC, volume Waduk Gondang hari ini menjadi 9.534 juta m³ atau bisa dikatakan penuh. Begitupun dengan Waduk Prijetan saat ini memiliki volume air ada 5.407 juta m³.

BACA JUGA:Wow! Gaji Lionel Messi Rp 2,3 Triliun, Tertinggi di Kompetisi MLS 

Oleh karena itu, diharapkan dengan dilakukan TMC, kedua waduk tersebut jadi penuh. Sehingga cukup untuk memenuhi  musim tanam kedua dan cadangan air untuk musim tanam ketiga," tuturnya. (*)

Sumber: