Rekayasa Cuaca, Intensitas Hujan di Tulungagung Berkurang
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno--
TULUNGAGUNG, MEMORANDUM.CO.ID - Pemprov Jawa Timur usai menggelar rakor guna mengantisipasi dan meminimalisir dampak bencana hidrometeorologi di wilayahnya.
Salah satu hasil dari rakor yang dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI, Kepala BNPB-RI, Kepala BMKG-RI, Pj Gubernur Jawa Timur, Anggota Komisi VIII DPR-RI Dapil Jawa Timur, dan Kepala Daerah se-Jawa Timur serta kepala BPBD se-Jawa Timur, adalah rekayasa cuaca di sejumlah daerah.
BACA JUGA:Pj Bupati Heru Suseno Ajak Semua Pihak Serius Tekan Kasus HIV/AIDS di Tulungagung
Pj Bupati Tulungagung, Heru Suseno mengatakan, salah satu wilayah yang dijangkau dalam rekayasa cuaca yaitu Tulungagung.
"Iya ada intervensi rekayasa cuaca di wilayah Mataraman, termasuk imbasnya di wilayah Kabupaten Tulungagung," ujarnya, kemarin.
Heru tak menjelaskan detail teknis rekayasa yang dilakukan. Namun ia menyebut, hasil dari rekayasa cuaca sudah bisa dirasakan oleh masyarakat. Yaitu menurunnya intensitas hujan di wilayah Kabupaten Tulungagung sejak beberapa hari terakhir.
"Kita sudah rasakan ya, akhir - akhir ini mendung tapi hujannya sudah tidak sederas beberapa hari sebelumnya," ungkapnya.
BACA JUGA:Pj Bupati Heru Suseno Ramaikan Aksi Pembatik Ciprat di Tulungagung
Pj Bupati Heru memprediksikan, puncak musim penghujan tahun ini akan terjadi pada akhir Desember 2024. Oleh sebab itu pihaknya berharap rekayasa cuaca bisa berhasil, sehingga meminimalisir potensi dampak bencana hidrometeorologi.
Mengingat pada pertengahan Desember 2024 lalu, saat mulai musim penghujan, sejumlah Infrastruktur di Tulungagung mengalami kerusakan parah. Seperti patahnya jembatan penghubung dua kecamatan di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol, dan amblesnya jalan desa sepanjang 30 meter di Desa Gedangan Kecamatan Karangrejo.
BACA JUGA:Kawasan Kuliner Halal Pertama di Jatim Diresmikan Pj Gubernur Adhy Karyono di Tulungagung
Heru menyebut, untuk kembali memfungsikan infrastruktur di dua lokasi itu, pihaknya sudah mengajukan usulan kepada Pemprov Jawa Timur, agar mendapatkan bantuan pembiayaan perbaikan jembatan dan jalan tersebut.
"Untuk sementara nanti ada jembatan bailey yang memiliki kapasitas 50 ton di Desa Junjung, sambil menunggu proses pembuatan jembatan yang baru. Kemudian untuk anggarannya kita usulkan perbaikan jembatan itu Rp 7 milliar. Untuk yang ruas jalan di Karangrejo kita usulkan Rp 2 milliar dan jalan di Desa Samar Pagerwojo itu totalnya Rp 7 miliar. Jadi kita usulkan Rp 16 milliar," pungkasnya. (fir/fai)
Sumber: