Catatan Eko Yudiono: Babak 8 Besar Liga 2 Dimulai, Akankah Terjadi Sepak Bola Dagelan Lagi?

Catatan Eko Yudiono: Babak 8 Besar Liga 2 Dimulai, Akankah Terjadi Sepak Bola Dagelan Lagi?

Eko Yudiono, Wartawan Memorandum.--

SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID- Laga pembuka babak 8 besar Liga 2 akan dimulai hari ini, Senin, 20 Januari 2025. Grup X diisi oleh Persiraja Banda Aceh, PSIM Yogyakarta, Deltras FC, dan PSPS Pekanbaru.

Laga di Grup ini akan dimainkan di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta.

Grup Y, terdiri: Bhayangkara Presisi FC, Persela Lamongan, PSKC Cimahi, serta Persijap Jepara.

Laga ini dimainkan di Stadion H, Dhimurthala, Banda Aceh.

BACA JUGA:Persebaya Harus Kembali Membumi dan Tidak Over Pede

BACA JUGA:Mbappe Cetak Brace, Madrid Pukul Las Pasmas

BACA JUGA:Empat Kali Kalah di Kandang Lebih Buruk dari Ten Hag, Ram Surahman Fans MU: Pecat Amorim

Menarik untuk disimak setelah Deltras Sidoarjo akhirnya mengisi slot terakhir tim yang masuk ke babak 8 besar. Deltras dan Persibo bertemu di laga terakhir di Sidoarjo.

Di laga tersebut, Persibo sempat mencetak gol melalui skema free kick, gol pun terjadi dan disahkan wasit. Namun, ricuh terjadi dan PT Liga memustuskan untuk menganulir gol Persibo dan menyatakan pertandingan dilanjutkan di tempat netral.

‘Laga Dagelan’ ini akhirnya ‘dimenangkan’ Deltras karena Persibo menolak bertanding. Bagi mereka, laga yang dimainkan di lapangan AAU Jogyakarta itu adalah laga Dagelan karena tidak masuk akal. 

Presiden Persibo Deddy Adrianto Wibowo bahkan mengencam akan membawa masalah ini ke FIFA. Menurut Deddy apa yang dilakukan PT Liga mencoreng sepak bola Indonesia.

Banyak kejanggalan menurut Deddy terkait laga terakhir yang menentukan Langkah tim mereka ke babak 8 besar Liga 2 dan berpeluang untuk promosi ke Liga 1.

Seperti pembatalan gol, jadwal baru untuk pertandingan ulang dan pergantian wasit. Karena itu, Persibo memilih tidak bertanding meski datang ke Jogyakarta. Di pinggir lapangan mereka kompak mengenak kaos putih bertuliskan #Justice for Sepak Bola Indonesia.

Para pemain Persibo menuntut keadilan karena mereka diperlakukan tidak adil. Kejadian ini bisa jadi preseden buruk bagi sepak bola Indonesia yang prestasinya mulai merangkak naik. Apalagi, Indonesia juga masih mempunyai kans langsung lolos ke putaran final Piala Dunia 2026. 

Sumber: