Peduli Lingkungan dan Kesehatan, Warga Surabaya Inisiasi Gerakan Sedekah Sampah Plastik

Peduli Lingkungan dan Kesehatan, Warga Surabaya Inisiasi Gerakan Sedekah Sampah Plastik

Warga RW 1 Banjarsugihan kompak mengumpulkan botol plastik untuk didaur ulang. -Alif Bintang-

SURABAYA, MEMORANDUM - Bila sebelumnya ada program Bank Sampah dari pemerintah kota, kini muncul gerakan baru yang dilakukan oleh warga Surabaya untuk membantu mengentaskan masalah timbulan sampah. Yakni, gerakan Sedekah Sampah Plastik.

Gerakan ini memiliki tujuan untuk mengurangi timbulan sampah yang setiap tahun terus bertambah. Lebih dari itu, adanya gerakan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat akan bahaya sampah plastik.

BACA JUGA:Pria di Gresik Rudapaksa Gadis 13 Tahun, Pamit ke Orang Tua Ajak Korban Selawatan 

“Gerakan ini mengajak masyarakat untuk mengumpulkan sampah seperti botol dan gelas plastik. Kemudian dikirim ke pabrik untuk didaur ulang,” terang inisiator gerakan Sedekah Sampah Plastik, Wawan Some, Jumat, 17 Mei 2024.

Gerakan ini sudah dilakukan oleh masyarakat yang bermukim di Surabaya Barat. Yakni, warga di kampung RW 1 Banjarsugihan, Wisma Manggala Balasklumprik, warga Sambiarum di Kelurahan Sambikerep, dan warga Babatan Pilang serta Babatan Indah di Kelurahan Babatan.

BACA JUGA:Satlantas Polres Lumajang Gelar Rapat Koordinasi Penutupan Jalan Lumajang-Malang 

Dari hasil pengumpulan sampah plastik yang sudah dibersihkan itu, kemudian oleh warga dipres menggunakan mesin. Hal ini bertujuan untuk menekan biaya ongkos kirim ke pabrik daur ulang.

BACA JUGA:Banyak Anak Menderita Diabetes dan Gagal Ginjal, YLPK Jatim Desak Pemerintah Terapkan Cukai MBDK 

“Hasil dari program Sedekah Sampah Plastik ini sama warga dipakai untuk membenahi kampung dan juga untuk kegiatan lingkungan,” bebernya.

BACA JUGA:Imigrasi Surabaya Amankan WNA Bangladesh yang Diduga Kuat Pelaku Penyelundupan Manusia 

“Lumayan hasilnya. Harga pabrik bisa mencapai Rp 6 sampai 7 ribu. Warga bisa mengirim hingga 1 sampai 2 ton,” sambung Wawan yang juga koordinator Komunitas Nol Sampah ini. (*)

Sumber: