umrah expo

Masyarakat di Madiun Sulit Dapat Elpiji 3 Kg, Kabid Perdagangan: Pengecer Takut

Masyarakat di Madiun Sulit Dapat Elpiji 3 Kg, Kabid Perdagangan: Pengecer Takut

Petugas dari Disperdag-UM mengecek langsung stok LPG 3 Kg disebuah pangkalan setempat. -Radifa Aliya Putri/Juremi-

MADIUN, MEMORANDUM.CO.ID - Presiden Prabowo memerintahkan pengecer bisa menjual elpiji 3 kg.  Namun, sejumlah masyarakat di Kabupaten Madiun masih mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas melon tersebut.

BACA JUGA:Pengecer Gas Elpiji 3 Kg Minta Kebijakan Pengaturan Penjualan Dikaji Ulang, Pertamina Kukuh Kebijakan Pusat 

"Karena agak sulit, kemarin sempat kehabisan. Akhirnya cari ke toko-toko lain,’’ ungkap Febry Arianto, warga Dungus, Wungu.


--

Kesulitan yang dialami masyarakat itu tidak ditampik Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperdakop-UM). Kendati pasokan gas elpiji tiga kilogram tidak mengalami kekurangan ataupun kelangkaan. Sulitnya mendapatkan gas justru disebabkan adanya kebijakan pemerintah pelarangan penjualan tingkat pengecer. 

BACA JUGA:Sehari, Ratusan Gas Elpiji 3 Kg di Madiun Ludes Terjual

"Sehingga pengecer takut dan menghentikan dulu penjualannya,’’ kata Kabid Perdagangan Disperdagkop-UM Kabupaten Madiun, Hendah Dwi Wijayani.

Menurutnya, para pengecer memilih menunggu kebijakan pasti dari pemerintah pusat. 

"Nantinya akan diatur lebih lanjut bagaimana penjualannya dan harga eceran tertinggi (HET)-nya bagaimana," ucap Hendah. 

BACA JUGA:Harga Elpiji 3 Kg Naik, Disperdagkop UM Belum Tahu Jatah untuk Kabupaten Madiun

Diketahui, pemerintah kembali memperbolehkan pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kilogram sebagai agen sub pangkalan dari PT Pertamina. Hal itu dibenarkan oleh Sales Branch Manager PT. Pertamina Kediri VI Gas, Gatot Subroto

"Benar, per kemarin (Selasa) sesuai arahan pemerintah pusat dan Pertamina bahwa pelayanan ke pengecer atau sub pangkalan normal kembali," ujarnya dikonfirmasi Rabu 5 Februari 2025.

BACA JUGA:Woro-Woro, Beli Elpiji 3 Kg Wajib Bawa KTP

Di wilayah Kabupaten Madiun terdapat 20 agen dan 831 pangkalan. Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten setempat untuk melaksanakan pemantauan di lapangan. 

Sumber: