Diskusi The Silent River, DLH Surabaya Ungkap Ribuan Kwintal Sampah dari Sungai Dibuang ke TPA Benowo
Pojok kanan Srifatunningsih dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya--
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID - Wisma Jerman di Surabaya menjadi saksi acara The Silent River, digelar oleh AKAMSI untuk mengenang tragedi kematian ikan massal di Kali Surabaya 50 tahun lalu.
Acara ini juga menjadi momentum refleksi atas kondisi sungai yang semakin kritis akibat pencemaran dan sampah.
BACA JUGA:Acara Rintihan Kali Surabaya, The Silent River Mengenang 50 Tahun Tragedi Kematian Ikan Massal

Mini Kidi--
Srifatunningsih dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya menyampaikan bahwa ribuan kwintal sampah diangkut dari sungai-sungai wilayah Surabaya setiap bulannya.
Sampah tersebut berasal dari berbagai titik, termasuk area sekitar Gunungsari hingga bawah tol, hasil kerja sama DLH dengan Perum Jasa Tirta (PJT).
"Komposisi sampahnya didominasi kayu, eceng gondok, plastik, popok bayi, hingga sisa makanan," jelasnya.
BACA JUGA:Buang Bayi di Tong Sampah Pabrik, Ibu Muda Lamongan Ditetapkan Tersangka
Salah satu lokasi kritis adalah aliran Kalisemi, yang sempat mengalami jebol tanggul usai banjir. Observasi menunjukkan bahwa limbah plastik seperti bungkus makanan dan popok bayi menjadi penyumbang dominan pencemaran.
Jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Menowo mencapai sekitar 5.000 kwintal per bulan. Meski upaya pengendalian terus dilakukan.
BACA JUGA:Wali Kota Surabaya Imbau Pelaku Usaha Kelola Sampah Mandiri untuk Ringankan Beban TPA Benowo
Teguh Bayu Aji dari Perum Jasa Tirta (PJT) I menyoroti memburuknya kualitas air di Kali Surabaya. Berdasarkan pemantauan rutin di terjadi peningkatan kadar BOD (Biochemical Oxygen Demand) dan COD (Chemical Oxygen Demand) yang melebihi ambang batas baku mutu air.
"Kondisi ini menunjukkan beban pencemaran yang signifikan, terutama di musim kemarau," ujarnya.
BACA JUGA:DLH Surabaya Targetkan Pengurangan Sampah di TPA Benowo Lewat Perluasan TPS 3R
Sumber:



