Perang Dingin di Red Bull Masih Terjadi, Pergolakan Internal Memanas Pasca Kasus Horner

Perang Dingin di Red Bull Masih Terjadi, Pergolakan Internal Memanas Pasca Kasus Horner

Musim F1 2024 masih berjalan menuju ke tengah tengah musim, namun Red Bull sudah dihadapkan pada krisis internal yang serius.--@redbulletin

MEMORANDUM - Musim F1 2024 masih berjalan menuju ke tengah tengah musim, namun Red Bull sudah dihadapkan pada krisis internal yang serius.

Kasus tuduhan pelecehan seksual terhadap Christian Horner, sang tim prinsipal, kembali memanas setelah email misterius berisi dugaan bukti beredar.

Horner dibebaskan dari tuduhan internal oleh Red Bull, namun email tersebut memicu keraguan dan tuntutan transparansi dari berbagai pihak.

Stefano Domenicali, CEO F1, dan Mohammed Ben Sulayem, Presiden FIA, bahkan memanggil Horner untuk klarifikasi.

Di tengah gejolak ini, Jos Verstappen, ayah Max Verstappen, pembalap utama Red Bull, angkat suara. Ia mendesak Horner untuk mundur dari jabatannya, dengan alasan situasi tim yang tidak kondusif dan krisis yang mengancam.

Pernyataan Jos dinilai signifikan karena menunjukkan keretakan internal Red Bull. Ia juga dikenal memiliki pengaruh besar dalam tim dan hubungannya dengan Horner dikabarkan renggang.

BACA JUGA:Wajib Tahu! Inilah 10 Duel Perebutan Gelar Juara Dunia F1 Paling Dramatis dan Penuh Kontroversi

BACA JUGA:Williams Siap Menantang Papan Tengah F1 dengan Fondasi Baru

Kasus ini semakin rumit dengan spekulasi politik adu domba dan kemungkinan Max Verstappen pindah tim. Toto Wolff, bos Mercedes, dikabarkan bertemu dengan Jos dan dikaitkan dengan kemungkinan transfer Verstappen.

Horner sendiri menegaskan bahwa ia telah move on dari kasus ini dan mendapatkan dukungan penuh dari Dietrich Mateschitz, pemilik Red Bull. Ia juga membawa istrinya, Geri Horner, ke sirkuit untuk menunjukkan bahwa ia baik-baik saja.

Namun, krisis ini masih jauh dari selesai. Red Bull didesak untuk memberikan transparansi penuh dan menyelesaikan masalah ini dengan cepat dan tegas. Jika tidak, Horner berisiko dipecat dan masa depan Verstappen di tim pun terancam.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa transparansi dan akuntabilitas sangat penting dalam organisasi, terutama dalam dunia motorsport yang penuh dengan tekanan dan persaingan. (mg20)

Sumber: