Ayah Tiri Diduga Bunuh Balita 2,5 Tahun di Surabaya, Psikolog: Faktor Emosional hingga Lepas Kendali

Ayah Tiri Diduga Bunuh Balita 2,5 Tahun di Surabaya, Psikolog: Faktor Emosional hingga Lepas Kendali

psikolog dari lembaga psikologi Dr Soetomo Surabaya, Antony,--

SURABAYA, MEMORANDUM - Menurut psikolog dari lembaga psikologi Dr Soetomo SURABAYA, Antony, ada sejumlah faktor yang melandasi terduga pelaku melakukan kekerasan berujung kematian terhadap korban yang notabene merupakan anak tiri.

Pertama, ada perselisihan rumah tangga dalam hal ini ibu korban. Kedua, pelaku merupakan sosok temperamental hingga akhirnya emosi dan lepas kendali. Lalu yang terakhir, sangat mungkin pelaku merasa tidak puas dengan keberadaan korban. Sebab bukan anak kandung. 

"Ada banyak faktor yang mempengaruhi pelaku melakukan penganiayaan tersebut. Mungkin ada cekcok dengan istri dalam hal ini ibu korban, sehingga dilampiaskan ke korban. Atau pelaku ini sosok yang temperamental, sehingga emosi, lalu lepas kendali," kata Antony, Jumat, 16 Februari 2024.

Seperti diberitakan sebelumnya, balita usia 2,5 tahun berinisial RSH diduga tewas tidak wajar di kamar kos Jalan Kutisari Utara, Selasa 13 Februari 2024 sekitar pukul 18.00.

BACA JUGA:Berdalih Tidak Dapat Jatah dari Istri, Ayah Setubuhi Anak Tiri

Ada dugaan kematian balita laki-laki tersebut akibat dianiaya oleh ayah tirinya. Sebab sebelum meninggal, RSH dijaga oleh RS, ayah tiri korban.

Akibat dugaan kekerasan itu, korban menderita lebam di dahi kanan dan punggung bagian bawah dekat tulang ekor.

Meski demikian, lanjut Antony, pengasuhan anak terlebih balita, seyogyanya mendapat perhatian penuh dari seorang ibu. Sebab, anak di bawah usia 5 tahun butuh perhatian dan kesabaran ekstra. Sosok orang tua laki-laki dinilai kurang lihai. Terlebih bukan orang tua kandung. 

"Namun tentu saja dibutuhkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui motif pelaku," tandas Antony.

BACA JUGA:Polisi Tetapkan Tersangka Bapak Cabuli Anak Tiri di Krembangan

Peristiwa ini telah mendapat atensi dari Satreskrim Polrestabes Surabaya. Ayah kandung korban, SA, melapor ke polisi usai mendapati anaknya meninggal dalam keadaan tidak wajar. (bin)

Sumber: