Pengungsi Sempu Bingung, Antara Kembali Pulang atau Terus Mengungsi

Pengungsi Sempu Bingung, Antara Kembali Pulang atau Terus Mengungsi

Para pengungsi Sempu berdialog dengan aparat Kepolisian. -Hari Mujianto/Muh Hidayat-

PASURUAN, MEMORANDUM.CO.ID – Rasa was-was dan kepanikan masih menyelimuti warga di dua RT, yakni RT 01 dan RT 02 RW 08, Dusun Sempu, Desa Cowek, Kecamatan Purwodadi. 

Saat dikunjungi beberapa pejabat, baik daerah maupun provinsi, mereka mengaku khawatir jika kembali ke rumah mereka. 


--

"Ndak berani pulang dulu, Pak. Nanti pas di rumah, terus kebrukan gimana," ujar beberapa warga saat dikunjungi pejabat pemda dan kepolisian asal Kabupaten Pasuruan, Jumat 31 Januari 2025.  

BACA JUGA:Tanah Bergerak Seperti Gempa, Puluhan Rumah Rusak, Warga Panik Pilih Mengungsi

Saat ini tercatat 47 kepala keluarga (KK) atau 176 jiwa terdampak yang harus mengungsi di SDN Cowek 2 Purwodadi. Mereka harus dievakuasi ke tempat yang lebih aman, karena sejumlah rumah mereka terjadi keretakan. 

Sebagian jalan-jalan juga mengalami pergeseran tanah laksana mau ada gempa. 

Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan menyampaikan, jika pihaknya bersama unsur terkait, seperti TNI, BPBD Kabupaten Pasuruan, dan masyarakat bergerak cepat dalam penanganan bencana ini.

"Dengan kondisi cuaca saat ini, kita harus tanggap terhadap fenomena yang terjadi, baik banjir maupun yang kemarin terjadi pergeseran tanah di Purwodadi," ujar kapolres.

Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan kerjasama dari berbagai pihak, agar warga terdampak segera tertolong dan meminimalisir kerugiannya. 

Polres Pasuruan melalui anggota Polsek Purwodadi diminta terus responsif dalam penanganan bencana di wilayah kerja. Tim Polsek Purwodadi bersama berbagai pihak melakukan berbagai upaya untuk membantu warga terdampak sesuai dengan kebutuhan di lapangan.

Bencana di Purwodadi ini bermula ketika hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak Selasa 28 Januari 2025 sekitar pukul 16.00 WIB. Hal ini menyebabkan tanah mengalami pergeseran dan retakan.

Warga sendiri juga was-was saat meninggalkan rumah terlalu lama. Bayang-bayang aksi maling di rumah warga cukup menghantui. Sehingga warga sendiri berinisiatif sambang rumah sebentar pada malam hari secara bergantian. 

Di sisi lain, warga juga tidak ingin terlalu lama berada di SDN Cowek 2 Purwodadi. Sebab bisa mengganggu aktivitas belajar mengajak anak pada saat kegiatan sekolah. (hm/mh)

Sumber: