Pohon Siwalan Bernasib Sial di Kota Pahlawan, Diabaikan dan Ditinggalkan

Seiring dengan perkembangan  zaman, pohon siwalan yang banyak memberikan nilai ekonomi bagi warga di sana,  mulai  banyak berkurang.  Perlahan namun pasti, siwalan itu mati karena tua. Sedangkan pembibitan tidak dilakukan sehingga jumlahnya berkurang drastis. Mungkin sekarang tinggal 100 hingga 200 pohon.

Selain itu  pohon  jenis palma ini harus mengalah dengan kehadiran permukiman baru yang berdiri di atas sawah atau ladang. Mau tak mau akan mendesak dan mengorbankan Siwalan.

BACA JUGA:Pesona Keindahan Hutan Pelangi Bondowoso, Jajaran Pohon Raksasa Indah bak Lukisan

Sutari,  warga Rejosari mengaku sekarang ini jumlah pohon siwalan sudah sedikit. Selain itu juga masyarakat yang dulu menggantungkan hidupnya   ke siwalan sudah banyak yang beralih pekerjaan.

“Saya tetap merawat siwalan yang ada. Karena dari siwalan, saya dapat menyekolahkan anak,” kata dia seraya menambahkan pohon siwalan adalah warisan orang tua.

Ia menambahkan generasi muda sekarang ini enggan menjadi petani, apalagi menggantungkan hidupnya pada pohon siwalan. Mereka lebih memilih bekerja di sektor lain yang lebih menjanjikan.

BACA JUGA:Cegah Longsor dan Banjir, DLH Jombang Tanam Ribuan Pohon di Wonosalam

Hal senada juga diungkapkan Sutini, warga setempat. Dulu, bapaknya memiliki sawah yang ada pohon siwalan. Bahkan ketika musim kemarau, bapaknya jualan legen keliling. Namun sekarang sudah tidak ada lagi.

"Anak-anaknya bapak sudah tidak ada yang meneruskan. Jadi sawahnya disewakan ke orang lain termasuk ke pohon siwalan," cetus dia

Sedangkan Pemkot  Surabaya sendiri sampai sekarang tidak ada upaya untuk melestarikan dan pengembangan pohon siwalan. Ini bisa dilihat di taman yang gencar dibangun, sama sekali tidak ada pohon siwalan. Yang ada tanaman hias dan tanaman dari luar negeri.

BACA JUGA:SDM Polrestabes Surabaya Tanam Ratusan Pohon Mangrove

Padahal pohon ini banyak memiliki manfaat daripada menanam pohon  yang mahal-mahal dari luar negeri dan manfaatnya hanya sebatas dipandang.

Seharusnya Pemkot Surabaya lewat dinas ketahanan pangan dan pertanian bisa mengembangkan pohon siwalan. Bahkan kalau perlu pohon ini dikembangkan di hutan kota sehingga memiliki daya tarik tersendiri. Apalagi siwalan banyak memiliki manfaat, terutama sektor ekonomi kerakyatan. Sayangnya hingga sekarang tidak ada rencana ke sana. (*)

Sumber: