Tekan Risiko Kebakaran di Permukiman, DPKP Surabaya Lakukan Pemetaan di Wilayah Padat Penduduk

Tekan Risiko Kebakaran di Permukiman, DPKP Surabaya Lakukan Pemetaan di Wilayah Padat Penduduk

Petugas DPKP berjibaku memadamkan kebakaran. --

“Ke depannya akan kita kembangkan lagi agar lebih profesional dan pengembangannya kepada masyarakat sekitar. Dari RW bisa ke RT hingga dasawisma, karena sasaran utama kita adalah ibu-ibu yang biasa di rumah,” jelasnya.

Dalam beberapa kasus, kebakaran yang terjadi di pemukiman berasal dari kelalaian masyarakat. Seperti aspek keselamatan di rumah, yakni konsleting listrik. Sedangkan saat tahun 2023 yang diakibatkan oleh El-Nino, bencana kebakaran terjadi di lahan terbuka. Seperti terbakar nya sampah dan ilalang di lahan terbuka.

“Misal bencana kebakaran di rumah adalah kebiasaan setelah mengisi daya handphone, charger tidak dilepas saat di rumah. Lalu kipas angin yang dibiarkan menyala terus, atau gas elpiji yang tidak di cek kembali,” jelasnya.

Oleh sebab itu, Laksita Rini menyampaikan kepada masyarakat lebih berhati-hati jika akan meninggalkan rumah. Karenanya, kesadaran masyarakat untuk menyiapkan alat pemadam api ringan (APAR) harus ditingkatkan.

“Seperti melakukan pengecekan pada kompor, elpiji, listrik, dan aspek keselamatan di rumah. Termasuk sampah, dan jangan membuang puntung rokok sembarangan,” pungkasnya. (*)

Sumber: