Cinta Mawar yang Berakhir di Tangan Sahabat (5-habis)
Cinta Mawar yang Berakhir di Tangan Sahabat--
Orang Tua Damar Berniat Ikut Bersama Menantu
Pengakuan sekretaris perusahaan menenangkan hati Mawar. Bisa saja memang Damar dan Winta sudah benar-benar menyadari kesalahannya dan tak mengulang kesalahan.
Tapi faktanya lain dan tidak bisa dipungkiri. Hati kecil Mawar menyuarakan hal berbeda. Di sana masih ada keraguan. Karena itu, Mawar terus berupaya untuk mencari jalan agar menemukan kebenaran sesuai kata hatinya.
Diam-diam Mawar minta tolong seseorang yang menguasai teknologi CCTV untuk memasang alat pemantau itu di ruang kerja suami.
Dia dibantu tenaga kebersihan. Dia berpesan agar hal itu tidak diketahui siapa pun.Termasuk Damar.
Alat tersebut terhubung dengan HP Mawar. Jadi, semua kejadian di ruang kerja Damar bisa dipantau Mawar hanya dari HP. Sehari-dua hari tidak ada kejadian apa pun.
Begitu pula pada hari-hari berikutnya. Seperti pernyataan sekretaris, Winta memang tampak sebagai bekerja yang sigap. Sangat profesional.
Pada pantauan di HP yang terhubung dengan CCTV, sama sekali tidak terlihat ada hal-hal mencurigakan.
Akhirnya Mawar menyerah. Percaya bahwa memang tidak ada hubungan yang patut dicurigai antara Damar dan Winta.
BACA JUGA:Cinta Mawar yang Berakhir di Tangan Sahabat (1)
BACA JUGA:Cinta Mawar yang Berakhir di Tangan Sahabat (2)
Hingga suatu hari, secara tidak sengaja Mawar menemukan satu pemandangan yang selama ini luput dari pantauannya. Waktu itu Mawar baru keluar dari minimarket di pojok jalan pasar dekat dengan gerbang masuk kompleks perumahan.
Ketika masih di dalam toko, dia melihat mobil Damar yang baru meluncur dari arah tengah kota menepi di depan minimarket agak menyamping.
Mawar mencoba mempercepat urusannya dengan kasir agar cepat tuntas dan hendak nyamperin sang suami dan pulang bareng. Lumayan bila jalan kaki agak jauh.
Belum selesai urusannya dengan kasir, Mawar melihat ada seorang perempuan keluar dari pintu kiri mobil. Pintu depan. Dan, deg! Hati Mawar bergetar, ternyata perempuan itu sangat dikenalnya. Winta.
Meski akhirnya urusan dengan kasir sudah selesai, Mawar tidak terburu keluar. Dia melihat apa yang dilakukan Winta sekeluar dari mobil. Janda muda itu berjalan ke arah minimarket. Lho?
BACA JUGA:Cinta Mawar yang Berakhir di Tangan Sahabat (3)
Tidak masuk minimarket, Winta malah meneruskan langkah. Ke mana? Ternyata ke samping minimarket.
Ke tempat sebuah lokasi parkir yang biasa dijadikan tempat penitipan warga kompleks menggunakan motor dan yang meneruskan perjalanan ke pusat kota dengan angkot.
Denga tidak sadar Mawar menoleh ka layar HP-nya dan melihat jam. Sekitar pukul 20.00. Saat itulah dia baru sandar ternyata terdapat rentang waktu cukup panjang antar jam bubar kantor dengan jam Winta dan Damar sampai rumah. Sekitar tiga jam. Wow! Ke mana saja mereka selama itu?
Walau demikian, Mawar tidak segera berani mengambil kesimpulan negatif. Iya kalau iya. Kalau tidak? Akhirnya Mawar memutuskan untuk mengecek apakah hal yang sama juga terjadi besok atau lusa.
Faktanya hal serupa terjadi hampir setiap hari. Pada hari ketujuh pengamatannya, Mawar akhirnya berterus terang mengemukakan apa yang dia lakukan selama ini. Damar dan Winta tidak bisa membantah.
BACA JUGA:Cinta Mawar yang Berakhir di Tangan Sahabat (4)
“Mawar akhirnya menggugat cerai Damar. Ironisnya, mertua Damar tidak setuju atas hubungan anaknya dan Winta. Mereka bersumpah tidak akan memaafkan Damar apabila hubungan tersebut diteruskan,” kata Win.
Orang tua Damar bahkan mengancam tidak akan memberikan hak waris Damar, tapi akan menghibahannya untuk Mawar dan anak-anaknya.
Kedua priyantun sepuh itu juga tidak mau tinggal bersama Damar, melainkan akan ikut Mawar.
“Sekarang masih proses pengajuan ke PA. Mudah-mudahan Damar segera menyadari kesalahan dia dan berbaikan kembali dengan Mawar.” (jos, habis)
Sumber: