Kemarau Panjang, Polsek Karangrejo Ingatkan Bahaya Kebakaran

Kemarau Panjang, Polsek Karangrejo Ingatkan Bahaya Kebakaran

Anggota Polsek Karangrejo tengah memadamkan kebakaran.-Biro Tulungagung-

TULUNGAGUNG, MEMORANDUM - Kemarau panjang sepertinya masih akan terus berlanjut di wilayah Kabupaten TULUNGAGUNG. Sebab sampai dengan November 2023, belum ada tanda-tanda bakal turun hujan.

Teriknya cuaca disertai embusan angin mudah menjadi pemicu terjadinya kebakaran.

Oleh sebab itu, Kapolsek Karangrejo, Iptu Nenny Sasongko mengingatkan kepada masyarakat akan bahaya kebakaran di musim Kemarau seperti sekarang ini.

BACA JUGA:Cemari Lingkungan dan Timbulkan Bau, Warga Karangrejo Blitar Geruduk Tempat Penjemuran Kotoran Ayam

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembakaran pada saat membuka lahan. Tidak meninggalkan api masih menyala saat memasak di ladang atau hutan. Dan tidak sembarangan membuang puntung rokok," ujarnya, Jumat 3 November 2023.

Iptu Nenny menyampaikan, ketika terjadi kebakaran hutan, itu dapat saja menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Baik karena api maupun asap, dan juga debu hasil pembakaran.

"Kebakaran juga merusak ekosistem. Selain manusia, hewan lebih banyak yang mati dan cedera akibat kebakaran hutan," jelasnya.

BACA JUGA:Maling Motor di Sukowiyono Dijebloskan Tahanan Polsek Karangrejo

Hal ini dikatakan oleh Iptu Nenny karena di wilayahnya juga baru saja terjadi kebakaran lahan pohon jati serta barongan bambu di sepanjang sungai Desa Babadan dan Desa Sukowiyono Kecamatan Karangrejo.

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Kendati demikian, kebakaran sepanjang 1 kilometer itu tetap saja membuat petugas dan masyarakat sekitar was-was.

"Benar, di wilayah kami memang baru terjadi kebakaran. Kemarin sekira pukul 12.30 WIB," ucapnya.

BACA JUGA:KNPI Kecamatan Karangrejo Sukses Gelar Lomba Baris Kreasi

Pihaknya yang menerima laporan itu, langsung bergegas ke lokasi kebakaran. Dibantu anggota koramil, anggota Polsek Karangrejo berupaya memadamkan api dengan alat seadanya.

“Saat tiba di lokasi, kondisi api sudah mulai padam. Yang terbakar daun pohon jati kering, daun bambu dan rumput kering sepanjang sungai," ungkapnya.

Selanjutnya untuk penyebab kebakaran serta pertama titik api berasal dari mana, Iptu Nenny menduga karena faktor cuaca panas, serta banyak daun dan rumput kering yang bergesekan saat angin kencang, sehingga timbul percikan api yang langsung menyambar sekelilingnya.(fir/mad)

Sumber: