Massa Kembali Ricuh Pasca-Berbuka Puasa, Polisi Tahan Diri Hindari Korban Jiwa di Grahadi Surabaya

Suasana mencengkam saat massa mulai melemparkan batu, botol, hingga kayu ke arah barisan polisi yang membentuk blokade.-Anwar Hidayat-
SURABAYA, MEMORANDUM.CO.ID – Setelah jeda untuk berbuka puasa, massa yang tergabung dalam aksi penolakan UU TNI kembali melanjutkan unjuk rasa dengan eskalasi ketegangan yang semakin meningkat.
BACA JUGA:Polisi Pukul Mundur Demonstran Penolak UU TNI di Grahadi, Provokator Diamankan dalam Aksi Ricuh
Di depan Gedung Grahadi, Surabaya, suasana menjadi semakin mencengkam saat massa mulai melemparkan batu, botol, hingga kayu ke arah barisan polisi yang membentuk blokade.
--
Meski mendapat serangan dari demonstran, aparat kepolisian tetap menahan diri untuk tidak melakukan tindakan represif guna menghindari korban jiwa. Polisi hanya menggunakan tameng dan perisai anti huru-hara untuk menahan laju lemparan dari massa. Beberapa anggota polisi terlihat terluka akibat lemparan batu, namun mereka tetap fokus pada upaya meredakan situasi.
BACA JUGA:Ricuh! Sejumlah Orang Diamankan Polisi dalam Aksi Tolak Pengesahan UU TNI di Grahadi
Namun, ajakan tersebut tidak digubris oleh massa. Demonstran justru semakin agresif, bahkan beberapa di antaranya mencoba menerobos barikade polisi sambil terus melemparkan benda-benda keras. Suasana semakin mencekam ketika suara teriakan massa dan benturan batu dengan tameng polisi saling bersahutan.
Meskipun telah diberi waktu istirahat untuk berbuka puasa, massa tetap tidak meredakan aksinya. Kericuhan terus berlangsung dengan intensitas yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya.
BACA JUGA:Tolak Pengesahan UU TNI, Aksi Unjuk Rasa Ribuan Masyarakat Sipil di Grahadi Berujung Ricuh
Demonstran juga terlihat membawa kayu dan tongkat sebagai alat untuk menyerang barisan polisi. Namun, polisi tetap bertahan dengan formasi blokade, meskipun beberapa di antaranya terlihat kesulitan menahan dorongan massa yang semakin beringas.
Upaya negosiasi yang dilakukan oleh tim pengendali massa polisi gagal meredakan situasi. Demonstran tetap mempertahankan tindakan anarkis mereka, bahkan semakin memprovokasi aparat dengan teriakan-teriakan provokatif.
BACA JUGA:Mahasiswa Surabaya Kepung Grahadi, Tolak UU TNI
Meski situasi semakin memanas, polisi tetap fokus untuk mencegah jatuhnya korban jiwa. gas air mata belum dikerahkan karena khawatir akan memperparah situasi.
Sebaliknya, polisi berusaha memukul mundur massa secara bertahap menggunakan perisai dan tameng dan water cannon, sambil terus mengimbau agar demonstran membubarkan diri. (yat)
Sumber: