Warga Sanenrejo Jember Geruduk Kantor Desa, Tuding Kades Gelapkan Pajak
Ratusan warga Sanenrejo menggeruduk balai desa tuntut pelunasan pajak.--
JEMBER, MEMORANDUM.CO.ID - Ratusan warga Desa Sanenrejo, Kecamatan Tempurejo, JEMBER, Jawa Timur menggelar aksi unjuk rasa di kantor kepala Desa pada Selasa 11 Februari 2025. Mereka menuding Kepala Desa Sanenrejo, Sutikno, telah menggelapkan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Akta Jual Beli (AJB) tanah yang telah dibayarkan warga.
Sunarsih, salah satu peserta aksi, menyatakan bahwa ini adalah aksi unjuk rasa yang ketiga kalinya. Namun, mediasi yang telah dilakukan sebelumnya tidak membuahkan hasil.
BACA JUGA:Konflik Jalan Puger: Sopir dan UMKM Demo, Bupati Jember Dituding 'Benturkan' Warga

Mini Kidi--
"Kemarin ada 50 orang yang ikut mediasi dengan Pak Kades, tapi tidak ada hasilnya. Kades selalu bilang 'apa kata saya'," ujarnya.
Warga mengeluhkan bahwa surat tagihan pajak mereka masih berstatus utang selama tiga hingga lima tahun, meskipun setiap tahun ada perangkat desa yang menarik pajak.
"Padahal setiap tahun ada perangkat desa yang narik pajak. Tapi surat tagihannya selalu tertunggak," kata Sunarsih sambil menunjukkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT).
BACA JUGA:Warga Kesilir Demo Tuntut Kades Mundur Akibat Dugaan Korupsi
Selain itu, warga juga tidak menerima SPPT setelah membayar denda saat melakukan perubahan kepemilikan tanah.
"Ini sangat merugikan rakyat, karena warga sudah bayar dendanya, untuk satu petok tanah bisa mencapai Rp 600 ribu," imbuhnya.
Menanggapi tudingan tersebut, Kades Sutikno berjanji akan menyelesaikan masalah pajak yang tertunggak secara bertahap, sesuai dengan keinginan warga.
BACA JUGA:Bawaslu Jember Jalin Kerjasama dengan FWLM dan Media untuk Tingkatkan Literasi Demokrasi
"Masalah pajak ini akan diselesaikan secara bertahap," ujarnya saat menemui para pengunjuk rasa.
Warga menolak ajakan mediasi di dalam kantor desa dan memilih untuk melakukan mediasi di depan gerbang kantor desa agar lebih terbuka. Hingga berita ini diturunkan, warga masih melanjutkan aksi unjuk rasa dan menyampaikan aspirasi mereka.
Sumber:


